Siap-siap, Pasar Induk Cipinang Akan 'Dibanjiri' Beras Sebanyak 30 Ribu Ton
Badan Pangan Nasional memastikan stok beras untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tersedia dan mencukupi.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, Bulog akan menambah stok cadangan beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, menjadi 30 ribu ton.
Arief berujar, sebelumnya Pasar Induk Beras Cipinang itu hanya menyetok 24 ribu ton beras.
Sehingga, dia memastikan stok beras untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tersedia dan mencukupi.
Baca juga: Badan Pangan Nasional Pastikan Tidak Ada Impor Beras Jelang Panen Raya
"Pasar induk Cipinang stoknya 24.000, angkanya kami buat 30.000 ke atas. Jadi Cipinang siap-siap diisi, jangan lupa ditebus karena Bulog tidak akan keluarkan barang kalau tidak dibayar," kata Arief saat ditemui di Gudang Bulog, Jakarta Utara, Jum'at (13/1/2023).
Arief mengatakan, Bulog telah merealisasikan penyaluran SPHP sebanyak 26 ribu ton di seluruh Indonesi sampai dengan 11 Januari.
Angka tersebut dipastikan akan meningkat seiring ketersediaan stok beras di Gudang Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten sebanyak 40 ribu ton.
"Penyaluran CBP sampai panen raya akan terus ditingkatkan, caranya jangan nyipratin tapi diguyur. Kekuatan di Gudang Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten ada 40 ribu ton, sudah keluar 4-6 ribu ton, jadi sekitar 35 ribu ton untuk stabilisasi di Jabodetabek," tegasnya.
Arief memastikan, stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang tersimpan di Bulog disalurkan lebih masif dengan harga kisaran Rp 8.300 hingga Rp 8.900 per kilogram sesuai pembagian zonasi.
"Teman-teman Satgas Pangan dititipkan pesan agar kawal harga dan delivery-nya. Teman-teman pedagang juga tolong bantu dan jaga bersama, karena cara membantu distribusinya dengan teman-teman pedagang," ujarnya.