Manfaatkan Tren Bearish, Peminat Investasi di Platform Nanovest Naik 400 Persen
Isu resesi mendorong sebagian masyarakat meningkatkan literasinya tentang investasi dan kebutuhan finansial di masa datang.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Bahasan tentang potensi resesi yang mengancam perekonomian global di tahun 2023 tidak banyak berpengaruh pada minat masyarakat Indonesia berinvestasi pada aset digital.
Sebaliknya, isu resesi mendorong sebagian masyarakat meningkatkan literasinya tentang investasi dan kebutuhan finansial di masa datang.
Mengutip data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, total investor kripto di Indonesia saat ini mencapai 16,55 juta orang berdasar data per November 2022.
Lonjakan investor kripto ini menjawab kekhawatiran masyarakat untuk menghadapi isu resesi 2023 dengan semakin giat untuk mulai berinvestasi.
Baca juga: Pemerintah Telah Kantongi Pajak Aset Kripto Mencapai Rp231,75 Miliar
Di platform transaksi jual beli aset kripto dan saham Nanovest, animo masyarakat malah naik empat kali lipat dari sebelumnya.
"Kenaikan pengguna yang menyelesaikan proses KYC (Know Your Customer) terus meningkat hingga 4 kali lipat (400 persen) menjelang akhir 2022 lalu," ujar Gerald Logor, Head of Business Intelligence Nanovest, Senior Marketing Communication Nanovest dalam keterangan pers tertulis yang dikutip Selasa, 24 Januari 2023.
Nanovest selama ini menjadi platform transaksi jual beli aset kripto dan saham di bursa Amerikat Serikat.
Kaum Muda Mendominasi
Hal menarik dari tren kenaikan investor aset kripto di Indonesia saat ini menurut Cindy adalah anak muda lebih mendominasi.
"Sudah banyak masyarakat Indonesia baik kaum muda mudi maupun profesional semakin melek investasi di aset kripto maupun saham AS untuk mempersiapkan finansial masa depan. Ini dapat dilihat bahwa mayoritas pengguna Nanovest adalah generasi milenial dengan rentang usia dari 20-35 tahun," ujarnya.
"Tidak sedikit juga pengguna usia di atas 40 tahun, yang tentunya lebih mapan dari sisi finansial," imbuhnya.
Manfaatkan Tren Bearish
Gerald menekankan, di tengah banyaknya isu resesi, masyarakat Indonesia terlihat yakin bahwa sekarang adalah saat tepat untuk mulai berinvestasi.
Ketika harga market yang sedang bearish, para investor kripto lama maupun pendatang baru tetap giat mengumpulkan portofolio asetnya dengan harga miring untuk dapat dijual kembali saat harganya kembali naik di 2-3 tahun mendatang.
Baca juga: Keruntuhan FTX Makan Korban Lagi, Kini Pemberi Pinjaman Kripto Genesis Mengajukan Perlindungan
Cindy menambahkan, untuk menarik lebih banyak lagi anak muda menjadi investor aset kripto, platformnya terus mengedukasi pengguna agar berinvestasi dengan bijak.
"Dengan demikian, ketika mereka mantap memutuskan berinvestasi tidak khawatir lagi tentang investasi bodong yang beberapa waktu lalu marak diberitakan," ujarnya.
Nanovest sendiri menjadi paltform yang terdaftar di BAPPEBTI dan bergabung di program pertanggungan perlindungan risiko cybercrime bersama Asuransi Sinar Mas terkait dengan risiko kegagalan sistem yang menyebabkan kerusakan data dan sistem yang disebabkan oleh serangan siber.