Bank Indonesia Ingatkan Tren Penurunan Cadangan Produk di Strategi Hilirisasi
Ada sejumlah tantangan dalam hilirisasi sektor industri yang selama ini gencar digaungkan pemerintah untuk mendongkrak perekonomian nasional.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan, ada sejumlah tantangan dalam hilirisasi sektor industri yang selama ini gencar digaungkan pemerintah untuk mendongkrak perekonomian nasional.
Menurut Dody, pertumbuhan rata-rata hilirisasi sejak lima tahun terakhir mencapai 100 hingga 200 kali lipat. Bahkan, nilai investasi meningkat sehingga meningkatkan kapasitas smelter di Indonesia.
Meski begitu, Dody mengatakan ada kendala hilirisasi dari beberapa cadangan produk hilirisasi yang dinilai menurun setiap tahunnya.
"Kita punya masalah, ternyata kita punya dukungan cadangan dari hilirisasi produk kita yang tidak begitu kuat. Artinya mengalami penurunan dari tahun ke tahun," ujar Dody dalam acara Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2022 secara virtual, Senin (30/1/2023).
Kata Dody, penurunan terjadi di hampir semua bahan mineral, termasuk batu bara, timah, dan bauksit. Hal itu menjadi kendala hilirisasi di Indonesia. Terlebih, dia berujar, gugatan dari organisasi perdagangan dunia (WTO) terhadap penghentian ekspor sumber daya alam (SDA) di Indonesia.
"Kita juga nantinya nanti ke depan adalah bagaimana kita standing kita dengan internasional. Praktis dari sisi kita harus menahan dulu ekspor komoditas SDA kita," tegas dia.
"Ini permasalahan WTO juga yang sebenarnya banyak negara juga melakukan itu tetapi kenapa Indonesia, thats the point," ungkapnya.
Dody memaparkan, hilirisasi komoditas minyak mengalami perlambatan. Sedangkan sejumlah komoditas lain bahkan belum bejalan.
Baca juga: Kendala Hilirisasi Bauksit, Pengamat: Kapasitas Smelter Minim hingga Serapan di Dalam Negeri Kecil
Dia mengatakan, Bank Indonesia terus mendukung trobosan dalam melakukan hilirisasi sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional.
"Bank Indonesia akan kerja sama dengan kemenperin dengan kemenkomarves melihat bagaimana ke depan. Ini bisa dijadikan semacam terobosan untuk kita memilih apa yang mau kita lakukan, dari sejumlah banyak agenda yang kita punya," papar dia.