Joe Biden Klaim Ekonomi AS Cerah, 'Saya Tidak Melihat Resesi Selama 2023 Hingga 2024'
Presiden Amerika Serikat Joe Biden percaya apabila ekonomi negaranya tidak akan jatuh ke dalam jurang resesi
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Joe Biden percaya apabila ekonomi negaranya tidak akan jatuh ke dalam jurang resesi baik di tahun ini ataupun di tahun depan.
Optimis ini diserukan Biden dalam sebuah wawancara di program PBS NewsHour, ketika ditanya terkait potensi resesi di AS dengan tegas pimpinan tertinggi di Amerika ini menjawab: "Tidak, baik tahun ini ataupun tahun depan.”
Lebih lanjut, Biden menjelaskan perekonomian negaranya selama beberapa bulan terakhir terus menunjukkan pemulihan di tengah guncangan krisis global. Ini dibuktikan dengan meredanya laju inflasi ke level 6,5 (year-on-year/yoy) pada Desember 2022.
Baca juga: Ekonomi Jerman Menyusut pada Kuartal IV 2022, Sinyal Resesi Makin Kuat
Angka tersebut turun drastis apabila dibandingkan dengan inflasi tertinggi AS di bulan Juni tahun lalu, dimana saat itu inflasi AS berada pecah rekor di kisaran 9,1 persen jadi yang tertinggi sejak 40 tahun.
“Saya percaya diri tentang nasib ekonomi AS yang cerah meski diguncang oleh kekhawatiran” jelas Biden.
Tak hanya itu laju pengangguran di AS pada bulan Januari kemarin juga berada di level terendah. Walau belakangan ini sejumlah perusahaan besar di AS terus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Menurut pantauan Reuters selama Januari 2023, tingkat pengangguran AS telah turun menjadi 3,4 persen. Sementara tingkat partisipasi angkatan kerja naik tipis menjadi 62,4 persen. Pencapain ini sukses diraih AS setelah bank sentral The Fed secara agresif memperketat kebijakan moneternya.
Tercatat selama satu tahun terakhir The Fed terus melakukan hawkish hingga suku bunga acuan melesat di atas 425 basis poin. Pengetatan ini yang membuat data ekonomi AS secara keseluruhan bergerak ke zona hijau.
Baca juga: Ada Potensi Resesi Global, Emas Dinilai Lebih Menarik sebagai Instrumen Investasi
Meski perekonomian AS telah menunjukan pemulihan yang pesat, namun sejumlah ekonom tetap memperingatkan agar pemerintah Amerika terus waspada akan adanya risiko inflasi di level rendah pada tahun 2023.