Mirae Asset Bidik Dana Ngangur Perusahaan Masuk Reksa Dana
Perusahaan akan kehilangan nilai uang menganggur karena tergerus inflasi yang lebih tinggi.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia membeberkan alasan masuk ke segmentase korporasi dan institusional di reksa dana.
Head of Fund Service Mirae Asset Sekuritas Indonesia Francisca Gerungan mengatakan, pihaknya melihat perusahaan biasanya punya idle money atau dana menganggur.
"Tetapi, mungkin mereka tidak melihat ketiga kategori ini, bahwa ada kesempatan saat mereka melakukan cash management yang tepat," ujarnya dalam "Media Day: February 2023 - The Right Instrument and Sectors to Invest in Uncertain Economy" di Mirae Asset Sekuritas Investment House, Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Jadi yang pertama, adalah kehilangan kesempatan dari dana menganggur tersebut dengan menaruh di produk konvensional perbankan, yakni deposito.
Baca juga: Dana Kelolaan Industri Reksa Dana RI Diprediksi Tembus Rp 1.000 Triliun dalam 3 Tahun ke Depan
Padahal, misalnya perusahaan masih butuh nanti 6 bulan lagi pembayarannya, maka mereka bisa mendapatkan satu hasil lebih maksimal kalau mencari atau mendapatkan alternatif investasi bagi dana menganggur itu.
Kedua, Fransisca mengatakan, perusahaan akan kehilangan nilai uang menganggur terus karena tergerus inflasi yang lebih tinggi.
"Lost of value due to inflation seperti saat ini, kita sedang dalam masa di mana inflasi tinggi. Jadi, bukannya tidak mungkin menempatkan dana di tempat sangat konvensional itu akan hilang duitnya karena sebenarnya tidak bisa mengalahkan inflasi," katanya.
Kemudian yang terakhir, adalah terbatasnya jangka waktu dan pengenaan pajak jika uang menganggur perusahaan ditaruh di deposito.
"Jadi, masih ada tax object dan tentunya masih ada jangka waktu. Jadi ada time comitment, kita menempatkan 1 bulan, 3 bulan, atau bahkan 1 tahun, tapi tiba-tiba dananya diperlukan ada beberapa fee tentunya dikenakan kepada nasabah institusi tersebut," tutur Fransisca.
Karena itu, Mirae Asset memiliki NAVI Corporate sebagai sebuah website platform reksa dana yang berbeda dengan NAVI Retail karena ini khusus untuk korporasi.
Keuntungan yang pertama, lanjutnya adalah potensial high return atau imbal hasil keuntungan lebih tinggi di reksa dana ketimbang deposito.
"Jadi, di sini kita lihat perbandingan jikalau satu institusi menempatkan deposito ya dari Desember 2021 untuk jangka waktu 1 tahun, bunga yang didapatkan adalah 2,8 persen. Dibandingkan kalau perusahaan yang sama menempatkan dana tersebut di reksa dana pasar uang dari salah satu manajer investasi yang bermitra dengan Mirae Asset Sekuritas, dengan jangka waktu sama 1 tahun akan mendapatkan 4,94 persen nett," ujar dia.
Kendati demikian, dirinya menekankan di sini bahwa kinerja reksa dana pada masa lalu tidak mencerminkan masa akan datang.
Kemudian yang kedua, yakni note term comitment di dalam reksa dana atau kapan saja bisa dibeli dan kapan saja bisa dijual, di mana tentunya transaksi akan diefektifkan di hari Bursa.
"Lalu yang ketiga, adalah tax free karena reksa dana sendiri bukanlah objek pajak. Selanjutnya yang keempat, tentunya membuka akses untuk institusi tersebut masuk ke dalam ekosistem Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mungkin ke depannya korporasi tersebut untuk IPO atau mau menerbitkan surat utang, sudah masuk ke dalam ekosistem tepat dan kuat," pungkas Fransisca.