Heboh Kasus Madoff of India, Rhenald Kasali Beberkan Cara Cepat Gautam Adani Raup Kekayaan
Kasus penipuan yang menyeret Adani Group, perusahaan milik orang terkaya di India yaitu Gautam Adani, tiba-toba ramai diperbincangkan.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
"Tiba-tiba di awal 2023, dunia membaca berita jika Gautam Adani adalah orang terkaya di dunia," imbuhnya.
Gautam Adani adalah taipan India berusia 60 tahun yang mendirikan Adani Group lebih dari 30 tahun yang lalu. Setelah putus sekolah, dia membangun kerajaan bisnisnya yang mencakup infrastruktur, logistik, produksi energi, dan pertambangan.
Kesuksesan Adani membuatnya disejajarkan dengan John D. Rockefeller dan Cornelius Vanderbilt, yang menciptakan monopoli besar-besaran selama Zaman Emas Amerika pada 1800-an.
Adani juga menjadi orang terkaya di Asia, dan pada September lalu secara singkat melampaui Jeff Bezos untuk menjadi orang terkaya kedua di dunia. Dia juga disebut sebagai sekutu dekat perdana menteri India, Narendra Modi.
Laporan Hindenburg Research
Namun, pertumbuhan Adani Group yang luar biasa tidak diikuti perusahaan lainnya, yang tumbuh biasa-biasa saja.
"Adani Group mengalami pertumbuhannya yang rationya sampai 800 kali, sementara dalam keadaan normal (perusahaan) yang lain sekitar 10 sampai 20 kali saja. Bukankah ini telah menimbulkan kegairahan yang luar biasa di tengah orang susah cari uang, dengan main saham di rumah bisa cepat kaya. Tapi ternyata ini dilakukan dengan fraud," kata Rhenald.
Hingga akhirnya Hindenburg menaruh kecurigaan, karena perusahaan andalan konglomerat ini, Adani Enterprise, berjanji mengeluarkan saham baru dengan nilai mencapai 20 miliar dolar AS yang dilakukan pada 24 sampai 31 Januari 2023.
Usai Hindenburg merilis laporannya, saham Adani anjlok dari sekitar 10 miliar dolar AS hingga 110 miliar dolar AS.
Hal itu berakibat kekayaan Adani merosot cukup jauh, totalnya sekitar 53,4 persen yang juga menimbulkan bencana bagi pemerintah India, sebut Rhenald.
Baca juga: Kekayaannya Kalahkan Jeff Bezos dan Elon Musk, Siapa Miliarder India Gautam Adani?
Modus Penipuan
Rhenald mengungkapkan, fraud atau penipuan Adani Group dilakukan dengan memberikan informasi yang tidak benar kepada investor, di mana kinerja keuangannya digoreng sedemikian rupa.
"Ternyata tumbuhnya tidak sesuai dengan laporan keuangannya yang dibuka lebih jauh, ternyata Net Debt dibandingkan EBITDA-nya itu dikatakan angkanya sangat tinggi antara 2 sampai 16 kali. Sedangkan rata-rata industri itu hanya 1,3 sampai 6 kali. Kok bisa mereka memiliki kemampuan ketika bisnisnya hanya energi, bandara, dan pelabuhan," ujarnya.
Apalagi saat dunia dihantam pandemi COVID-19, bisnis bandara mengalami masa sulit dan pelabuhan kesulitan mengirim barang karena adanya lockdown saat itu.