Wamenkeu Sebut Ada Enam Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru, Hilirisasi Jadi Paling Utama
Hilirisasi menjadi kunci utama dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia agar tidak terperangkap dalam middle income trap.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyampaikan, beberapa sumber pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Kata dia, terdapat enam sumber pertumbuhan ekonomi diantaranya, penggunaan produksi dalam negeri, pemanfaatan ekonomi digital, hilirisasi industri sawit dan SDA, pengembangan UMKM, pengembangan ekonomi hijau dan transisi menuju EBT.
Namun, Suahasil menegaskan, hilirisasi menjadi kunci utama dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia agar tak terperangkap dalam middle income trap.
Baca juga: Doni Monardo Dorong Pemanfaatan Tanaman Sapu-sapu Jadi Sumber Ekonomi Baru di Babel Selain Timah
Hal itu dia sampaikan dalam acara Economic Outlook and Everlasting Transformative Leadership PLN, secara virtual, Senin (13/2/2023).
"Sumber pertumbuhan ekonomi ke depan yang paling utama adalah hilirisasi sumber daya alam. Enggak bisa Republik kita ini maju atau kalau pakai bahasa lain keluar dari middle income trap, menciptakan pertumbuhan baru, pendapatan perkapita yang lebih tinggi, nggak bisa tanpa manufaktur nggak bisa," kata Suahasil.
"Pasti harus manufaktur, nggak bisa dari agree culture tiba-tiba langsung lompat ke Jasa, pasti harus lewat manufaktur. Jadi pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepan adalah hilirisasi sumber daya alam, karena itu yang kita punya," lanjutnya.
Lebih lanjut, Suahasil mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tak lepas dari peran penggunaan produksi dalam negeri melalui hilirisasi yang tercipta di tanah air.
"Kalau hilirisasi dilakukan dengan kadar impor yang tinggi, ya sama aja duitnya lari lagi keluar, yang kita inginkan hilirisasi sumber daya alam dengan menggunakan produksi dalam negeri," paparnya.
Meski begitu, Suahasil menegaskan, hilirisasi tak hanya menciptakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) semata. Namun, ia memastikan peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mampu menjadi rantai pasok pertumbuhan ekonomi.
"Tapi bukan hanya sekedar TKDN, kita ingin bahawa hilirisasi itu kemudian menciptakan rantai sampai produksi yang bisa mengikutsertakan UMKM," tegasnya.
Terkahir, Suahasil berujar, tantangan pertumbuhan ekonomi kedepan adalah digitalisasi ekonomi serta transisi ekonomi hijau yang dinilai tak bisa dihindarkan.
"Fenomena yang tidak terhindarkan adalah fenomena digitalisasi semua itu harus berlangsung di dalam ekonomi yang makin lama makin digital. Bukan sekedar instal program loh ya, mindset kita semua harus terjadi dalam pemanfaatan ekonomi digital," ucap dia.
"Gerak ekonomi transisi menuju ekonomi hijau itu juga adalah sesuatu yang menurut saya inevitable tidak terhindarkan," sambungnya.