Neraca Dagang Indonesia Kembali Surplus di Januari, Tapi Turun Dibanding Desember 2022
Jika dibandingkan bulan Desember 2022, surplus neraca perdagangan di bulan Januari 2023 terlihat turun.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia kembali mencatatkan surplus pada neraca perdagangan barang pada bulan Januari 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan pada periode tersebut sebesar US$ 3,87 miliar.
Namun jika dibandingkan bulan Desember 2022, surplus neraca perdagangan di bulan Januari 2023 turun. Surplus neraca perdagangan di bulan Januari 2023 mencapai US$ 5,89 miliar.
Deputi Bidang Statistik Produksi M. Habibullah menyampaikan dengan capaian surplus pada awal tahun 2023 tersebut, berarti neraca perdagangan surplus terus sejak Mei 2020.
“Ini berarti neraca perdagangan mencatatkan surplus selama 33 bulan berturut-turut, sejak Mei 2020,” tutur Habibullah dalam konferensi pers, Rabu (15/2/2023).
Adapun surplus neraca perdagangan pada Januari 2023 disebabkan oleh nilai ekspor yang lebih tinggi daripada nilai impor. Adapun nilai ekspor tercatat sebesar US$ 22,31 miliar dan nilai impor tercatat sebesar US$ 18,44 miliar.
Dia juga mengatakan, surplus neraca perdagangan ini juga ditopang oleh neraca komoditas non migas yang mengalami surplus US$ 5,29 miliar.
Penyumbang utamanya adalah komoditas Bahan Bakar Mineral HS 27, lemak dan minyak hewan/nabati HS 15, serta besi dan baja HS 72.
Baca juga: Neraca Dagang RI Surplus 31 Bulan, Capai 5,16 Miliar Dolar AS pada November 2022
Sementara itu, neraca komoditas migas mengalami defisit US$ 1,42 miliar dengan penyumbang utamanya adalah minyak mentah dan hasil minyak.
Laporan Reporter Siti Masitoh | Sumber: Kontan