Mantan Direktur YLBHI Beber Dugaan Skandal Investasi Telkomsel di GoTo, Bagaimana Tanggapan Projo?
Aksi korporasi anak usaha perusahaan BUMN Telkomsel membeli saham di perusahaan patungan Gojek dan Tokopedia atau GoTo menuai polemik.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi korporasi anak usaha perusahaan BUMN Telkomsel membeli saham di perusahaan patungan Gojek dan Tokopedia atau GoTo menuai polemik.
Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) rontok pasca pengumuman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) perusahaan.
"Mengapa ini menjadi bermasalah, karena ini BUMN, anak perusahaan BUMN yang seharusnya membantu orang miskin tapi dia malah membantu perusahaan seperti GoTo," kata Mantan Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Agustinus Edy Kristianto (AEK) dalam video viral yang diterima Tribun Network, Sabtu (18/3/2023).
AEK menjelaskan anak usaha BUMN membantu GoTo dengan memberikan Rp6,4 triliun dalam dua tahap.
Tahap pertama senilai Rp2,5 triliun diberikan sebagai utang yang dikonversi sebagai saham.
"Jadi GoTo batuk-batuk dikasih Telkomsel Rp2,5 triliun awalnya bentuknya dikasih utang tanpa bunga, satu tahun kemudian direalisasikan dikonversi jadi saham," tuturnya.
Menurutnya, utang yang diberikan untuk GoTo tidak dibayarkan dalam wujud tunai melainkan lembar saham.
Tahap kedua, Telkomsel memberikan utang lagi Rp4 triliun yang juga tanpa bunga pada tahun 2020.
"Ketika pandemi lagi hebat-hebatnya banyak orang di PHK, ini dibantu mengapa dia bisa dibantu dugaan saya karena Menteri BUMN-nya Pak Erick Thohir," ungkap AEK.
Ada Benturan Kepentingan Erick Thohir
Agustinus menduga ada benturan kepentingan Erick Thohir terafiliasi dengan kakak kandungnya Garibaldi Thohir yang merupakan komisaris utama GOTO.
Dia menilai ada sinergi value antara BUMN dengan GoTo di mana harapannya mitra GoTo akan menjadi pelanggan baru Telkomsel di masa depan, revolusi digital, hingga digitalisasi 4.0.
Baca juga: GoTo Kembali PHK 600 Karyawan, Bagaimana Prospek Sahamnya? Ini Kata Analis
"Tetapi apapun alasannya muaranya mulutnya Presiden Jokowi membanggakan unicorn, jadi ada satu nafas pandangan Jokowi ke depan tentang kedaulatan digital. Itulah selalu jadi alasan," ucap dia.