Jaga Harga dan Stok Hingga Lebaran, 215 Ribu Ton Gula Impor Bakal Masuk Indonesia Dalam Dua Bulan
Stok awal gula nasional di Januari 2023 sebesar 1,1 juta ton, adapun kebutuhan gula nasional per bulan tercatat sebesar 283.000 ton.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Lebih lanjut Arief menjelaskan, gula konsumsi merupakan salah satu komoditas pangan strategis yang ketersediaannya masih harus ditunjang pasokan dari luar. Mengingat, produksi dalam negeri belum bisa menutupi kebutuhan nasional.
Prognosa Neraca Pangan Nasional Januari-Desember 2023, diperkirakan pada tahun ini produksi gula dalam negeri sekitar 2,6 juta ton, sedangkan angka kebutuhan gula nasional 2023 sekitar 3,4 juta ton. Dimana selisihnya masih harus ditutup oleh impor.
"Langkah pengadaan dari luar ini yang kita percepat dari awal agar tidak terjadi kelangkaan di masyarakat, mengingat puasa dan lebaran tahun ini lebih dekat dengan awal tahun dan mendahului musim giling tebu,” terangnya.
Sebagai informasi, berdasarkan Panel Harga Pangan NFA, harga rata-rata nasional gula konsumsi di tingkat konsumen per 24 Maret 2023 berada di Rp 14.416/kilogram.
Harga tersebut cenderung stabil sejak Oktober 2022 dan masih berada di bawah Harga Acuan Penjualan (HAP) di tingkat konsumen, yang menetapkan HAP gula di tingkat konsumen Rp 14.500/kilogram.
Jaga Harga Pangan
Arief mengatakan, Bapanas stok bahan pangan pada Ramadhan dan Idul Fitri mendatang terjaga.
Hal tersebut ditegaskannya seusai mengikuti rapat internal yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/3/2023).
Meskipun secara umum komoditas pangan pokok dalam kondisi cukup, Arief mengakui ada beberapa komoditas pangan lainnya yang pemenuhannya masih berasal dari luar (impor) seperti daging kerbau, kedelai, dan bawang putih.
Komoditas ini pemenuhannya masih bergantung dari impor karena produksi dalam negeri belum mencukupi kebutuhan nasional.
Ihwal beras, menurut Arief, saat ini pemerintah fokus pada penyerapan produksi dalam negeri pada masa panen raya.
Pihaknya optimis stok beras cukup memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Idulfitri 1444 H.
Ia merinci saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) yang berada di Bulog mencapai 220.000 ton, dan akan ada tambahan dari Perkumpulan Penggilingan Padi (Perpadi).
"Bulog sekitar 220.000 ton sambil kita bantu serap, kemarin Perpadi akan memasukkan ke Bulog sebesar 60.000 ton, kan lumayan ya jadi hampir sekitar 300.000 ton," kata Arief.
Baca juga: Jaga Ketahanan Pangan, Ratusan Emak-emak Tanam Pohon Cabai di Cilangkap