Saat Bulog Hanya Serap 86 Ribu Ton Beras dari Panen Raya hingga Impor 500 Ribu Ton
Budi Waseso (Buwas) menyatakan, alasan sulitnya menyerap beras dalam negeri, meski Harga Pokok Penjualan (HPP) sudah naik.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
Selain itu, Budi Waseso (Buwas) memaparkan, keputusan pemerintah segera impor beras sebanyak 500 ribu ton adalah untuk mendorong program bantuan sosial (bansos) kepada 21,3 juta keluarga.
Pasalnya, penyerapan beras dalam negeri masih minim bahkan tidak mampu mencukupi program bantuan sosial (bansos) pangan selama dua bulan kedepan.
"Ini yang untuk kebutuhan ini bantuan sosial karena yang kita usahakan di dalam negeri penyerapannya kan tadi dari kita sampaikan juga kan terbatas. Nah kondisinya juga terbatas, sedangkan ini harus segera disalurkan maka untuk kekurangan ini kita datangkan," ujar Buwas kepada wartawan, Selasa.
Buwas mengatakan, Bulog belum memastikan beras impor 500 ribu ton itu segera datang, meski surat izin impor beras sudah terbit.
Baca juga: Harga Beras di 60 Kota Kompak Naik, 25 Kota Turun
"Ya suratnya sudah ada, tetapi kita baru buka lelangnya. Ya kan kita buka dulu lelangnya kayak apa, kan ada penentuan harga, kita lihat dulu kebutuhan kita," tegasnya.
"Belum (prediksi impor masuk), dapat aja belum. Belum Tau kalau di kita putus nanti di sana proses dulu, proses pengarungan, pengapalan pengiriman liat dulu cuacanya kayak apa," sambungnya.
Dia merincikan, kebutuhan bansos pangan untuk 21,3 juta keluarga adalah 215 ribu ton beras per bulan. Adapun stok beras yang dimiliki Bulog hanya tersisa 245.223 ton.
Artinya, stok Bulog tidak mampu memenuhi kebutuhan bansos selama dua bulan.
Baca juga: Harga Beras di 60 Kota Kompak Naik, 25 Kota Turun
"Iya supaya ada bansos yang kebutuhan. Kita sisa 245 ribu, kita salurkan ini 215 ribu ton (bansos) berarti sisa 30. Nah makanya kita datangkan untuk kebutuhan bansos yang berikutnya 2 bulan lagi kan ada 3 bulan berarti kan masih ada kurang 425an ribu itu yang kita tutupi datangkan," ucap Buwas.
Meski demikian, Buwas sendiri memastikan penyerapan utama difokuskan pada produksi dalam negeri mengingat penyaluran bansos dalam waktu dekat.
"Karena kalau menunggu dari dalam negeri kan perlu waktu tidak apa-apa kita kasih itu dulu kita serap, terus nanti tetap (impor). Harapan saya semua dari dalam negeri kalau ini karena sudah mepet bansos ini harus disalurkan," terangnya.
Stok beras sisa 244.233 ribu ton
Buwas merincikan, dari total beras tersebut sebanyak 233.661 merupakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan sebanyak 11.561 ton merupakan stok komersil.
"Adapun jumlah stok yang kedepannya akan semakin bertambah, dengan meningkatkannya realisasi penyerapan beras dalam negeri," kata Buwas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.