Cetak SDM Industri Berkualitas, Kementerian Perindustrian Luncurkan Jarvis
Jarvis untuk Politeknik dan Akademi Komunitas, diharapkan dapat menjaring 4.053 mahasiswa baru.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk industri terus meningkat seiring dengan peran sektor manufaktur yang menjadi penyokong PDB terbesar bagi negara.
Dalam menghasilkan lulusan SDM industri yang berkualitas Kementerian Perindustrian menyelenggarakan Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis) untuk yang ke-4 kalinya. Pendaftaran untuk Jarvis akan berakhir pada 19 Mei 2023.
Jarvis untuk Politeknik dan Akademi Komunitas, diharapkan dapat menjaring 4.053 mahasiswa baru. Sedangkan Jarvis untuk SMK akan menampung 2.399 siswa.
Baca juga: Restrukturisasi Mesin Jurus Kemenperin Dongkrak Kinerja Industri TPT
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian Masrokhan, mengatakan pendidikan vokasi di Kementerian Perindustrian hingga saat ini telah mempunyai 1.600 mitra industri dan telah menyelenggarakan pendidikan sistem ganda yang telah link and match dengan Industri dimana.
"Dukungan dari mitra luar negeri seperti dari Swiss, Jerman dan Singapura juga menguatkan kualitas unit pendidikan Kemenperin dalam mencetak SDM Industri unggul yang tidak hanya berkiprah di kancah nasional tapi juga siap berkompetisi di dunia global," tutur Masrokhan dalam peluncuran Jarvis di Politeknik APP Jakarta, Senin (10/4/2023).
Menurut Masrokhan, perlunya peningkatan kualitas SDM industri melalui program pendidikan dan pelatihan dalam bidang pengembangan keterampilan atau yang kita kenal dengan program vokasi dapat dilakukan baik oleh pemerintah maupun pihak swasta.
"Peran strategis yang bisa dilakukan melalui Pendidikan Vokasi adalah penyediaan tenga kerja yang terampil dan kompeten, yang relevan dengan kebutuhan industri. Dengan tersedianya tenaga kerja yang terampil dan kompeten, industri dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produknya," jelasnya.
Selanjutnya, lulusan pendidikan vokasi dapat langsung bekerja artinya mengurangi angka pengangguran dan dapat meningkatkan inovasi dan teknologi.
"Seluruh unit pendidikan vokasi industri Kemenperin telah menerapkan pendidikan berbasis kompetensi yang bermitra dengan Industri. Keberadaan industri merupakan mitra strategis dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi sehingga terlibat aktif mulai dari proses perekrutan, praktik kerja industri, hingga penempatan kerja," ungkap Masrokhan.