Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Indonesia dan Beberapa Negara Perluas Dedolarisasi, Apa Untungnya Bagi RI?

Sejak memulai kerja sama LCT atau LCS pada 2018 hingga Maret 2023, terdapat total transaksi setara dengan 10,10 miliar dolar AS.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Indonesia dan Beberapa Negara Perluas Dedolarisasi, Apa Untungnya Bagi RI?
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas menghitung uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Masagung Money Changer, Jakarta Pusat. Indonesia memperluas kerja sama dedolarisasi dengan berbagai negara dalam hal perdagangan. 

"Selama ini banyak faktor naik turunnya dollar AS sulit dikendalikan oleh otoritas moneter. Suku bunga Fed naik, rupiah melemah, terus menerus seperti itu. Tapi begitu ada pengurangan porsi dollar terhadap total transaksi internasional, meskipun saat ini masih kecil tapi punya andil pada terjaganya kurs rupiah," sambungnya.

Poin positif lainnya lanjut Bhima adalah hubungan dagang yang lebih erat dengan negara mitra khususnya di tingkat Asean.

Ketika ekonomi domestik AS terguncang, pengalihan minat ekspor ke negara Asean dan negara alternatif lainnya membuat kinerja ekspor sedikit terjaga.

Poin berikutnya soal efisiensi dalam perdagangan, dimana para eksportir dan importir sebenarnya diuntungkan ketika menggunakan mata uang lokal tanpa perlu menukar dulu ke dollar AS.

Baca juga: Dedolarisasi Menggema, Indonesia Bakal Jadi Poros Baru Kekuatan Ekonomi Dunia?

Namun dedolarisasi bukan berarti tidak memiliki poin negatif.

Menurut Bhima, kelemahan dalam sistem ini adalah sulitnya menggunakan mata uang lokal untuk membayar kapal yang beroperasi di jalur perdagangan lintas negara.

"Kapal-kapal berbendara asing itu maunya terima dollar, mana mau dibayar dengan quotation rupiah. Padahal 90 persen kapal untuk ekspor-impor menggunakan bendera asing," papar Bhima.

Berita Rekomendasi

Masalah lain muncul ketika kerjasama internasional misalnya dalam hibah, pinjaman tetap dominan dalam bentuk dollar.

Jadi pengembalian cicilan pokok dan bayar bunganya juga tetap menyedot dollar.

Daftar Negara Lakukan Dedolarisasi

Selain Indonesia, sederet negara ini diketahui mulai melakukan dedolarisasi. Bahkan, beberapa waktu lalu muncul kelompok negara BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan gencar melakukan dedolarisasi.

1. China

Terhitung sejak 21 Januari 2022, The People's Bank of China mulai memperbaharui swap bilateral dalam mata uang lokal atau BCSA.

Termasuk kerjasama BCSA yang dijalin dengan Bank Indonesia, lewat perjanjian BCSA tersebut total pertukaran uang antara China dengan Indonesia mencapai 250 miliar yuan Tiongkok.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas