Freeport Disebut Siap Menyokong Dana Rehabilitasi Mangrove Indonesia
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menyatakan, dalam pengelolaan menetapkan yang namanya kesatuan landscape mangrove.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menyatakan, dalam pengelolaan menetapkan kesatuan landscape mangrove.
Sekretaris Utama BRGM Ayu Dewi Utari mengatakan, total yang terlihat ada 107 landscape di seluruh Indonesia, sehingga ada selalu pertanyaan bagaimana pihaknya akan melaksanakan rehabilitasi mangrove.
"Siapa yang membiayai? Kalau tadi sudah dikatakan, bahwa banyak pihak yang bisa berperan, maka saya dapat katakan juga di sini tidak mungkin BRGM depend on (bergantung) anggaran APBN," ujarnya dalam webinar Kompas Talks dengan tema "Invest in Our Planet - Hutan Mangrove Sebagai Penyerap Karbon", Selasa (9/5/2023).
Baca juga: Awalnya Mau Mencari Bibit Magrove, Mateos Justru Temukan Tengkorak Tergantung di Cabang bakau
Lebih lanjut, Ayu mengungkapkan, PT Freeport Indonesia siap mem-backup atau menyokong dana rehabilitasi mangrove di tanah air.
"Tetapi, juga pasti di-backup oleh dana lain dan salah satunya adalah terima kasih kemarin sudah diskusi dengan teman-teman Freeport.
Pak Gesang (Vice President Environmental and Sustainable Development PT Freeport Indonesia Gesang Setyadi) dan Freeport siap mem-backup BRGM dalam melaksanakan rehabilitasi mangrove tersebut," katanya.
Dia menyampaikan, BRGM dalam melakukan rehabilitasi mangrove ini pastinya tidak sendiri, tapi bersama dengan banyak pihak.
Pihaknya mengacu pada roadmap rehabilitasi mangrove nasional yang diterbitkan oleh menteri lingkungan hidup dan kehutanan.
"Di mana, roadmap ini memberikan target rehabilitasi dan garis besar arah pengolahan mangrove sebagai acuan para pihak. Ini mulai dari pemenuhan kondisi pemungkin sampai dengan implementasi aksi dan diharapkan tahun 2030 itu tugas sudah terlaksana, tapi bukan berarti selesai karena namanya pengelolaan lingkungan itu tidak akan selesai langsung," pungkas Ayu.