Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dirut BRI Sunarso Optimistis Indonesia Tidak Akan Resesi Walaupun Bank Amerika dan Eropa Bangkrut

Krisis ekonomi merambat dari Amerika ke benua Eropa. Bank Swiss, Credit Suisse juga terdampak. Lalu, bagaimana risiko resesi perekonomian Indonesia?

Penulis: Domu D. Ambarita
Editor: Sanusi
zoom-in Dirut BRI Sunarso Optimistis Indonesia Tidak Akan Resesi Walaupun Bank Amerika dan Eropa Bangkrut
Domuara D Ambarita/Tribunnews.com
Direktur Utama BRI Sunarso saat paparan mengenai optimisme Indonesia takkan masuk jurang resesi global, di Brilian Club, Jakarta, Kamis (11/5/2023) 

Singkat cerita, kita mempunya sumber bahan untuk menganlisis situasi dan kondiri berdasar data-data.

“Bloomberg pernah membuat analisis, peluang resesi sekitar 2%. Dan semoga dapat kita jalani, sehingga mudah-mudahan tidak terjadi resesi di Indonesia,” kata Sunarso.

Prediksi, pelaku UMKM tetap optimistis, aktivitas usahanya akan terus meningkat. Sebab ditopang oleh perayaan Idul Fitri, puncak panen raya tanaman bahan makanan dan cuaca yang mulai kondusif.




BRI Raih Laba Rp 15,56 Triliun Tiga Bulan Pertama 2023

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkap kinerja pencapaian bank milin negara itu selama tiga bulan pertama (Q1) 2023. Menurut Suharso, BRI memperoleh laba bersih (net-profit) 15,56 trilun. Pencapaian ini meningkat 27 persen berbanding (year on year) Q1 2022.

Dari sisi risiko, kredit macet BRI menurun 0,24 persen dari posis Q1 2022 menjadi 2,86% Q1 2023.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mendapatkan dana segar dari publik sekitar Rp 41 triliun dari pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Dengan demikian, modal BRI sangat kuat, sehingga rasio kecukupan modalnya (CAR) 24,61% Q1 2022 naik sebesar 0.37% menjadi 24.98% Q1 2023.

BERITA TERKAIT

Menurut Suharso, laba BRI diperkirakan meningkat. Sehingga tahun ini diperkirakan, laba bank leb ih tinggi dari tahun 2022 sebesar Rp 51,43 triliun.

Atas pencapaian laba 2022, BRI akan membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 43,5 triliun untuk Tahun Buku 2022. Jumlah tersebut mencapai 85 persen dari total laba bersih BRI yang mencapai Rp 51,4 triliun sepanjang tahun lalu.

BRI membagikan dividen sebesar 85 persen dari laba bersih konsolidasian sepanjang 2022. Deviden diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan nilai sebesar Rp 43,94 triliun.

Pembagian dividen tersebut dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 di Jakarta, Senin (13/3/2023).

Jumlah itu sudah termasuk dividen interim senilai Rp 8,60 triliun yang telah dibagikan kepada pemegang saham pada Jumat (27/1/2023).

Dengan begitu, BRI tinggal membayarkan sisa dividen tunai yang bernilai sekurang-kurangnya Rp 34,89 triliun.

Sepanjang 2022, BRI Group mencatatkan laba bersih senilai Rp 51,43 triliun atau tumbuh 67,15 persen secara year on year (yoy) dengan total aset tumbuh double digit sebesar 11,18 persen yoy menjadi Rp 1.865,64 triliun.

Sisa, 15 persen senilai Rp 7,67 triliun digunakan sebagai laba ditahan. Untuk dividen bagian negara dengan kepemilikan sekurang-kurangnya 53,19 persen saham atau senilai Rp 23,15 triliun, disetorkan melalui Rekening Kas Umum Negara (KUN). (amb)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas