Dikabarkan Jadi Korban Ransomware, Bos BSI: Kami Prioritaskan Data dan Dana Nasabah
BSI terus memperkuat keamanan teknologi perseroan dalam divisi khusus yang berada di bawah CISO.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Ransomware diduga menyebabkan layanan BSI eror merupakan serangan berbahaya.
Ketika menjalankan aksinya, ransomware akan berusaha semaksimal mungkin mengenkripsi data penting, backup dan sistem penting.
Baca juga: Mobile Banking Sempat Eror, BSI Buka Layanan 434 Kantor Cabang Akhir Pekan Ini
Tujuannya untuk mengganggu jalannya perusahaan sehingga mau tidak mau korbannya akan membayar uang tebusan yang diminta demi kelangsungan operasional perusahaan.
Penyerang mengunci akses data atau perangkat milik korban. Kemudian, untuk sang korban bisa mengambil alih kembali, mereka harus membayarkan uang tebusan ke penyerang.
Ransomware sering menyebar melalui email phishing yang berisi lampiran berbahaya atau melalui pengunduhan drive-by (drive-by download).
Pengunduhan drive-by terjadi ketika pengguna tanpa sadar mengunjungi situs web yang terinfeksi dan kemudian malware diunduh secara sendirinya, terpasang di komputer tanpa sepengetahuan pengguna.