Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Layanan BSI Sempat Error: Pelunasan Biaya Haji Ikut Terkendala Hingga Diduga Jadi Korban Ransomware

Kelompok peretas Lockbit 3.0 dikabarkan menjadi pihak yang menyebabkan gangguan layanan BSI selama beberapa hari sejak awal pekan ini.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Layanan BSI Sempat Error: Pelunasan Biaya Haji Ikut Terkendala Hingga Diduga Jadi Korban Ransomware
Kolase Tribunnews.com (Twitter-@bankbsi_id)
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menyampaikan permohonanan maaf terkait layanan BSI Mobile yang error hari ini, Senin (8/5/2023). 

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menegaskan pihaknya senantiasa meningkatkan dan melakukan perbaikan pengamanan sistem IT perseroan berdasarkan pedoman dan standar yang ditetapkan.

“Gangguan di IT BSI sebenarnya telah dapat dipulihkan (recover operation) segera dan ini merupakan response recovery yang baik. Prioritas utama kami menjaga data dan dana nasabah,” ujar Hery dalam keterangan resmi yang diterima Tribunnews, Sabtu (13/5/2023).

Dia menuturkan, BSI juga terus memperkuat keamanan teknologi perseroan dalam divisi khusus yang berada di bawah CISO (Chief Information and Security Officer).

“CISO ini kerjanya sama seperti satpam fisik, yaitu melakukan ronda, tapi dari sisi teknologi. CISO akan melihat titik-titik weak point yang harus ditutup. Itu adalah satu upaya untuk melindungi data-data nasabah,” kata Hery.

Ia mengatakan, BSI terus bekerja sama dan berkoordinasi dengan otoritas terkait.

“BSI terus bekerja sama dan berkoordinasi dengan otoritas terkait, akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan comply terhadap aturan yang berlaku,” ujar Hery.

Sebagai informasi, BSI menyebut layanan mereka sudah menunjukkan kemajuan sejak Kamis (12/5/2023) lalu.

Berita Rekomendasi

Nasabah sudah bisa melakukan transaksi di kantor cabang, ATM, dan mobile banking.

OJK Minta Tingkatkan Mitigasi

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan, OJK menegaskan perbankan perlu meningkatkan mitigasi untuk menyikapi potensi gangguan di kemudian hari.

“Potensi gangguan layanan merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan dalam penggunaan teknologi informasi di era digital,” ujar Dian dikutip dari Kontan.

Baca juga: Beberapa Hari Eror BSI Klaim Layanan Sudah Normal, Anggota DPR Minta Manajemen Dievaluasi

Dalam hal ini, OJK tetap mendorong perbankan untuk memanfaatkan teknologi informasi guna meningkatkan kualitas layanan. Namun, keamanan informasi, tata kelola dan perlindungan konsumen tetap perlu menjadi yang utama.

Dian menyebut, OJK akan terus melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memperkuat ketahanan digital perbankan Indonesia secara menyeluruh.

Terkait kasus BSI, ia menyampaikan tim pengawas dan pemeriksa IT OJK dan BI terus melakukan komunikasi dan koordinasi untuk percepatan pemulihan pelayanan BSI kepada nasabahnya.

Dian bilang manajemen BSI melaporkan bahwa telah menindaklanjuti arahan OJK termasuk menyampaikan pemberitahuan kepada nasabah, memastikan keamanan dana nasabah dan memulihkan semua layanan.

“BSI juga telah meminta agar masyarakat tetap tenang dan berhati-hati dalam melakukan transaksi,” tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas