Layanan BSI Sempat Error: Pelunasan Biaya Haji Ikut Terkendala Hingga Diduga Jadi Korban Ransomware
Kelompok peretas Lockbit 3.0 dikabarkan menjadi pihak yang menyebabkan gangguan layanan BSI selama beberapa hari sejak awal pekan ini.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Sebanyak 26.093 jemaah asal Jawa Tengah juga sudah melunasi (91,5 persen dari 28.494).
Di Jawa Timur, dari 33.035 jemaah, sudah melunasi 28.319 orang (85,7 persen). Sementara untuk Banten, ada 8.162 jemaah yang sudah melunasi (91,8 persen dari 8.884).
Serangan Siber
Kelompok peretas Lockbit 3.0 dikabarkan menjadi pihak yang menyebabkan gangguan layanan BSI selama beberapa hari.
Konsultan Keamanan Siber sekaligus Founder Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, mengungkapkan dalam akun Twitternya, BSI menjadi korban ransomware dari Lockbit 3.0.
"Setelah kemarin seluruh layanan @bankbsi_id offline selama beberapa hari dengan alasan maintenance, hari ini confirm bahwa mereka menjadi korban ransomware," tulis Teguh dalam cuitannya, dikutip Sabtu (13/5/2023).
Selain itu, Teguh mengatakan kalau kelompok ini juga telah mencuri data sebesar 1,5 terabyte (TB).
Adapun dalam data tersebut terdapat 15 juta data pengguna dan password untuk akses internal.
Baca juga: BSI Buka Layanan 434 Kantor Cabang Akhir Pekan Ini
"Total data yg dicuri 1,5 TB. Diantaranya 15 juta data pengguna dan password untuk akses internal & layanan yg mereka gunakan," ujar Teguh dalam cuitannya.
Teguh mengatakan, kebocoran juga termasuk data karyawan, dokumen keuangan, dokumen legal, NDA, dan lain-lain.
"Data pelanggan yang bocor di antaranya adalah nama, nomor HP, alamat, saldo di rekening, nomor rekening, history transaksi, tanggal pembukaan rekening, informasi pekerjaan, dan lain-lain," tulis Teguh.
Hingga artikel ini terbit, Tribunnews telah mencoba mengonfirmasi ke pihak BSI, tetapi belum mendapat jawaban.
Berikut isi pengakuan Lockbit secara lengkap:
Pada 8 Mei, kami menyerang Bank Syariah Indonesia, menghentikan sepenuhnya semua layanannya. Manajemen bank tidak dapat memikirkan hal yang lebih baik daripada berbohong kepada pelanggan dan mitra mereka, melaporkan ada semacam "pekerjaan teknis" sedang dilakukan di bank.