Pasar Saham Diprediksi Kembali Menguat Pekan Depan
Beberapa katalisator menarik di pasar saham akan hadir pekan depan di antaranya keputusan kebijakan plafon hutang AS yang ditunggu investor.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen sekaligus praktisi pasar modal Lanjar Nafi membeberkan faktor yang jadi momentum rebound atau berbalik arah menguat dari pasar saham global.
Beberapa katalisator menarik akan hadir, di antaranya keputusan kebijakan plafon hutang Amerika Serikat (AS) yang ditunggu investor.
"Kemudian, pertemuan PBOC atau bank sentral China dalam membahas manuver kebijakan guna mendukung permintaan domestik," ujar Lanjar dalam risetnya kepada Tribunnews.com, Minggu (14/5/2023).
Sementara, buntunya kesepakatan terkait batas atas utang Amerika menjadi sentimen negatif di perdagangan akhir pekan.
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada perdagangan akhir pekan ini sampai ditutup melemah 0,71 persen ke level 6.707,76 dan Indeks LQ45 turun lebih dalam sebesar 0,84 persen ke level 932,22.
"Saham-saham di sektor bahan baku dan energi menjadi kontributor utama," katanya.
Baca juga: IHSG Anjlok 1,18 Persen ke 6.707, Kapitalisasi Lenyap Rp 103 Triliun Sepekan
Selama sepekan, Lanjar menambahkan, pasar saham justru terkoreksi lebih dalam lagi hingga satu persen lebih. "IHSG turun 1,18 persen dan Indeks LQ45 turun 1,36 persen," pungkasnya.