Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Telur Melonjak, DPR Minta Pemerintah Subsidi Pakan Ayam

Anggota DPR mengatakan, 70 persen komponen pakan ayam dari impor, sehingga jika harga pakan naik otomatis harga telur juga naik.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Harga Telur Melonjak, DPR Minta Pemerintah Subsidi Pakan Ayam
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Pedagang melayani pembeli telur ayam di warung miliknya di kawasan Jakarta Timur, Kamis (13/4/2023). Harga telur ayam tercatat berangsur naik sejak Hari Raya Idul Fitri 2023, sampai puncaknya terjadi pada pekan lalu hingga di atas Rp30 ribu per kilogram. TRIBUNNEWS/JEPRIMA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga telur ayam tercatat berangsur naik sejak Hari Raya Idul Fitri 2023, sampai puncaknya terjadi pada pekan lalu hingga di atas Rp30 ribu per kilogram (kg).

Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Gerindra Abdul Wachid mengatakan, setelah cek di peternak, kabarnya adalah harga pakan ayam naik.

"Bungkil kedelai impor dari Amerika naik, tepung ikan impor atau MBM impor dedak atau katul semakin langka dikuasai oleh penggiling besar yang bekerjasama dengan peternakan besar. Ini salah satu faktor harga telur jadi naik (dari peternak)," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Kamis (25/5/2023).

Abdul menjelaskan, 70 persen komponen pakan ayam dari impor, sehingga jika harga pakan naik otomatis harga telur juga naik.

Di sisi lain, substitusi dedak atau katul dalam negeri sulit dan mahal, ditambah sekarang harga energi naik akibat dampak perang Rusia dan Ukraina.

Karena itu, dia menilai seharusnya pemerintah turun tangan, di antaranya mengintegrasikan antara peternah ayam dengan penggilingan padi agar bisa lebih efisien dan harga telur bisa lebih murah.

Baca juga: Harga Telur Terus Naik, Anggota Komisi VI DPR: Pemerintah Gagal Kelola Pasokan dan Permintaan

Berita Rekomendasi

"Selain itu, pemerintah memberi Subsidi harga pakan ayam. Mestinya pakan ini yang perlu subsidi supaya peternak mendapat keuntungan lebih layak, bukan kendaraan listrik yang pembelinya rata-rata orang berduit (subsidi mobil Rp70 juta dan motor Rp7 juta)" pungkas Abdul.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas