Intip Boniyem Pasar Gede Solo, Pertahankan Keaslian Kerak Nasi meski Bahan Baku Mulai Sulit Dicari
Intip Mbah Boniyem Pasar Gede Solo masih mempertehankan orisinalitas intip di tengah banyaknya intip buatan yang dijual di pasaran.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Intip atau kerak nasi merupakan salah satu makanan khas Kota Solo, Jawa Tengah yang kerap dijadikan oleh-oleh.
Intip khas Kota Bengawan ini bisa dijumpai di kios Mbah Boniyem Pasar Gede Solo nomor 77.
Kerak nasi merupakan lapisan nasi kering dan sedikit hangus terbakar yang terdapat di dasar bagian dalam dandang atau kuali penanak nasi.
Setelah dijemur, kerak nasi dibumbui dan digoreng.
Intip Mbah Boniyem sudah ada di Pasar Gede Solo sejak 1945.
Setelah Mbah Boniyem tutup usia, usaha kerak nasi dilanjutkan sang putri bernama Yani.
Hingga saat ini, intip Mbah Boniyem tetap mempertahankan keaslian kerak nasi yang berasal dari ketel atau kuali penanak nasi.
"Bahan bakunya banyak saya ambil dari daerah Klaten yang masih pelosok, mereka ngumpulin lalu saya tinggal ambil," ungkap Yani saat dijumpai di Pasar Gede, Sabtu (27/5/2023).
Baca juga: Es Dawet Legendaris Bu Dermi Pasar Gede Solo, Berdiri sejak 1930-an, Tak Lekang Dimakan Zaman
Saat ini, banyak produk intip buatan dengan cara membentuk nasi secara melingkar dan diberi pengembang.
Yani mengaku tidak berminat membuat intip buatan meski caranya lebih mudah.
"Tidak tertarik, ya gimana ya, sudah mantep untuk bikin yang asli, mempertahankan keaslian," ungkapnya.
Meski mulai sulit mencari bahan kerak nasi, Yani mengatakan tetap mempertahankan orisinalitas intip khas Solo.
"Ya sekarang mulai susah cari, soalnya yang tua-tua sudah banyak yang meninggal, sedangkan yang muda-muda memasak nasinya sudah pakai rice cooker," tuturnya.