Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengamat Nilai Perluasan Kereta Bandara hingga Bekasi Langkah Win-win Solution

KA Railink rute Bekasi-Bandara Soekarno Hatta ini pernah beroperasi 19 Juni 2018 tetapi hanya berlangsung selama satu tahun.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Pengamat Nilai Perluasan Kereta Bandara hingga Bekasi Langkah Win-win Solution
WARTAKOTA/Nur Ichsan
Kereta api Bandara Soekarno Hatta, melintas di kawasan setiakawan ujung, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, jelang memasuki stasiun Duri. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat dari Insititut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas menilai langkah membuka kembali KA Railink rute Bekasi-Bandara Soekarno Hatta perlu didukung.

KA Railink rute Bekasi-Bandara Soekarno Hatta ini pernah beroperasi 19 Juni 2018 tetapi hanya berlangsung selama satu tahun.

“Ini dulu kan sudah pernah dijalankan cuma saya lupa apa sebabnya tidak dilanjutkan. Kalau tidak salah demandnya tidak tinggi,” ucap Darmaningtyas kepada Tribun, Senin (29/5/2023).

Baca juga: Jadwal Terbaru Kereta Bandara Soekarno-Hatta per 1 Juni 2023, Simak Daftar Tarif dan Cara Pesannya

Pihak Railink masih belum mengungkapkan mengapa harus menyetop rute ini.

Namun diduga faktor keterisian dan biaya operasional menjadi kendala tersendiri bagi Railink dalam mempertimbangkan penutupan rute.

“Tapi itu mestinya sekarang bisa disiasati dengan mengangkut penumpang yang akan ke Jakarta saja (Manggarai, Sudirman, dan Duri), tentu dengan tarif khusus,” tutur Darmaningtyas.

BERITA TERKAIT

“Cara ini merupakan langkah win-win solution antar warga Bekasi yang akan bepergian ke Jakarta namun tidak mau naik KRL yang berdesak-desakan, sedangkan bagi KCI mendapatkan penumpang tetap baru,” tambahnya.

Harga tiket KA Bekasi-Soetta mengalami beberapa kali penyesuaian dari semula Rp 60.000 kemudian menjadi Rp 100.000 sekali perjalanan.

Pada Juli 2019, Railink memberikan diskon hingga 50 persen menjadi Rp 50.000 sebelum akhirnya resmi menghentikan operasional rute Bandara Soetta-Bekasi.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Pelaksana Jabatan (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menggelar rapat membahas upaya peningkatan layanan angkutan massal dari dari dan ke Bandara Soekarno Hatta dan sebaliknya

“Kami berdiskusi bagaimana upaya meningkatkan kapasitas, memperluas jangkauan, mengintegrasikan dengan berbagai moda, dan mengupayakan tarif angkutan massal yang lebih terjangkau kepada masyarakat yang akan menuju Bandara Soekarno Hatta maupun sebaliknya di wilayah Jabodetabek,” ujar Menhub, Minggu (28/5/2023).

Menhub mengungkapkan, angkutan kereta api menjadi salah satu angkutan yang dapat diandalkan untuk bermobilitas dari Jabodetabek menuju ke Bandara Soetta.

Menurutnya, kereta api adalah moda yang tepat waktu, nyaman dan bisa menjangkau setiap tempat.

Menhub mengungkapkan, salah satu upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan layanan kereta api dari dan ke Bandara Soetta adalah dengan menyediakan counter check-in dan bagasi di stasiun kereta api, sehingga memudahkan masyarakat yang akan menuju bandara maupun sebaliknya.

“Orang yang akan ke bandara atau sebaliknya pasti membawa barang. Kami akan pikirkan bagaimana check in itu tidak perlu di bandara tetapi bisa di stasiun Manggarai atau Bekasi. Begitupun sebaliknya dari bandara, bisa ambil barangnya di stasiun tujuan. Kemudahan-kemudahan ini yang akan kami upayakan,” tutur Menhub.

Upaya lainnya yang akan dilakukan untuk meningkatkan layanan kereta api yaitu meningkatkan jumlah kereta api dari yang saat ini berjumlah 40 trainset menjadi 56 trainset, sehingga akan meningkatkan kapasitas angkutnya.

Kemudian, menambah rute perjalanan kereta api dari dan ke Bandara Soetta sampai ke Stasiun Bekasi, dengan rute Bekasi, Jatinegara, Pasar Senen, Kampung Bandan, Duri, hingga Stasiun Bandara Soetta dan sebaliknya.

Integrasi dapat dilakukan termasuk menjangkau hingga ke Stasiun Bekasi, karena KA bandara saat ini dikelola oleh KAI Commuter sehingga bisa diselaraskan dengan jadwal KRL.

Upaya selanjutnya yaitu, memaksimalkan fasilitas-fasilitas yang ada di stasiun di Jabodetabek seperti fasilitas park and ride.

“Penambahan fasilitas ini bisa dilakukan dengan cara bekerjasama dengan pihak swasta,” kata Menhub.

Baca juga: Harga Tiket Promo Kereta Bandara, Kini Hanya Rp 50 Ribu per Penumpang

Pada kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan mendukung penuh kebijakan dari pemerintah pusat melalui Kemenhub dalam upaya meningkatkan layanan angkutan massal dari dan ke Bandara Soetta.

Ia mendukung upaya pemerintah pusat untuk mengintegrasikan antar moda transportasi seperti: kereta api, Damri, Transjakarta dan moda lainnya agar saling melengkapi.

“Kami mendukung usulan-usulan yang disampaikan, salah satunya yaitu agar Bus Transjakarta bisa masuk ke bandara di jam tertentu untuk kemudahan karyawan bandara. Semoga kemudahan-kemudahan ini bisa dirasakan warga Jakarta dan sekitarnya,” ucap Heru.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas