Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Libatkan Bisnis UMKM di Bursa Efek Agar Terbebas dari Rentenir

Tak dipungkiri, kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional cukup besar dengan porsi 97 persen untuk lapangan kerja.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Libatkan Bisnis UMKM di Bursa Efek Agar Terbebas dari Rentenir
dok./HO
Ragam produk UMKM hasil kurasi tim Sarinah dan Dekranasda NTT. Sudah saatnya UMKM melantai di Bursa Efek 

Dengan agregasi tersebut, maka pelaku usaha kecil bisa jadi menengah dan meramaikan Bursa dengan kategori aset tidak lebih dari Rp50 miliar.

"Diagregasi, sehingga nanti kalau minimum nilainya Rp50 miliar itu ya bisa, tapi memang perlu ada keterlibatan inkubator. Nah, inkubator IDX ini berperan untuk mendampingi mereka, merapikan juga sistem keuangan, dan saya kira nanti mungkin kita akan coba pendekatan itu,' katanya.

Lebih lanjut, Teten menambahkan, saat ini baru ada 33 UKM yang telah melantai di Bursa dengan masuk dalam Papan Akselerasi.

"Kalau sekarang kan baru ada 33 itu karena satu per satu, jadinya tumbuh organik. Tidak ada proses agregasinya, mengkonsolidasi usaha-usaha sejenis agar skala ekonomi bisa masuk batas minimum tadi," pungkasnya.

Teten juga menargetkan tambahan 100 UMKM bisa catatkan saham perdana atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, sekarang baru ada 33 usaha kecil dan menengah yang sudah listing di Bursa.

"Ya kita sama-sama lah, tadi kan dari Kadin juga ada ya, nanti dari kami juga ada. Targetnya 100 UMKM listing, berapa lama? Wah itu nggak bisa cepat, kita lihat dulu, dengan MoU ini mestinya bisa lebih cepat, tidak organik seperti sekarang," ujarnya.

Baca juga: Kuatkan Ekonomi Kerakyatan, PAN Akan Dirikan Sentra UMKM Binaan

BERITA TERKAIT

Karena itu dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman dengan BEI, diharapkan bisa mempercepat UMKM melantai di Bursa.

"Tapi, kalau kita akselerasi dan kerja sama dengan MoU ini mungkin nanti dengan pendekatan inkubasi dan kita agregasi. Insha Allah bisa," katanya.

Adapun cara mempercepat tersebut, di antaranya melalui proses agregasi atau pengumpulan menjadi satu para pelaku UMKM agar nilai atau value pasarnya lebih besar.

"Banyak sebenarnya, kalau diagregasikan, bisa terhubung warung-warung itu ada 3,5 juta. Cuma value-nya kan sekarang masih satu satu, sehingga market-nya kan nggak bisa dihitung berapa share terhadap market, padahal itu gede banget," pungkasnya.

Butuh Mentoring

UKM didorong terus meningkatkan kapasitas usaha dan memperluas pasarnya agar bisnisnya terus berkembang dan naik kelas.

Untuk itu dibutuhkan dukungan mentoring untuk memandu mereka dalam menapaki babak baru sekaligus mengakselerasi skala usahanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas