Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Libatkan Bisnis UMKM di Bursa Efek Agar Terbebas dari Rentenir

Tak dipungkiri, kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional cukup besar dengan porsi 97 persen untuk lapangan kerja.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Libatkan Bisnis UMKM di Bursa Efek Agar Terbebas dari Rentenir
dok./HO
Ragam produk UMKM hasil kurasi tim Sarinah dan Dekranasda NTT. Sudah saatnya UMKM melantai di Bursa Efek 

Menurut Ketua Umum Jakarta Entrepreneur Club (Jakec) Marcos Nasution, pengusaha UKM perlu terus belajar dari mentor berpengalaman dan sudah terbukti sukses membesarkan usaha yang digeluti untuk bisa naik kelas.

MenKopUKM Teten Masduki di Gedung Smesco, Jakarta, Selasa (21/3/2023).
MenKopUKM Teten Masduki (Tribunnews/Endrapta Pramudhiaz)

Salah satu upaya yang ditempuh Jakec adalah dengan menggelar kelas pelatihan UKM bertajuk 'Saatnya UKM Naik Kelas' dengan mendatangkan mentor berpengalaman di Jakarta, baru-baru ini.

“Lewat seminar ini kami mendorong pengusaha UKM untuk punya impian dan cita-cita lebih tinggi, membawa bisnis mereka naik kelas dan bisa menjadi perusahaan yang go public di lantai bursa dengan kinerja keuangan yang baik," ujarnya.

Kelas seminar 'Saatya UKM Naik Kelas' menampilkan mentor dari kalangan pengusaha yang juga Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama, Witjaksono.

Pria yang akrab disapa Mas Witjak ini sebelumnya pernah melejitkan beberapa pengusaha muda dengan perusahaan yang bergerak di bidang perikanan, percetakan kemasan dan berbagai jenis industri lain sukses melantai di pasar modal.

Mas Witjak menuturkan saat ini dirinya sedang mengembangkan bisnisnya dengan menarik investor dari AS dan Eropa untuk masuk ke Indonesia.

"Untuk mengembangkan bisnis, pengusaha harus menguasai akuntansi dasar. Meningkatkan nilai perusahaan dengan dua cara. Pertama menambah hutang, dan kedua menambah equity. IPO adalah tingkatan tertinggi bagi pengusaha untuk mendapatkan uang dan meningkatkan nilai perusahaan," katanya.

BERITA TERKAIT

Ia mendorong banyak pelaku usaha UKM untuk maju dan terus membekali diri dengan ilmu dan terus memperluas jaringan bisnis. “Terus belajar bekali diri untuk modal dasar naik kelas. Karena ilmu mengiringi kenaikan level usaha kita,” ujarnya.

Kelas seminar ini diikuti 200 peserta yang rata-rata adalah pengusaha UKM yang tergabung dalam Komunitas Jakarta Entreperenur Club (Jakec).

Dia berharap ke depan bisa lebih banyak lagi diselenggarakan kelas seminar sejenis untuk meningkatkan skala usaha UKM Indonesia hingga bisa listing di pasar modal dengan didukung roadmap bisnis yang jelas.

“Hampir semua pengusaha yang masuk daftar orang terkaya di Indonesia memiliki perusahaan publik,” ujar pengusaha asal Pati, Jawa Tengah, ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bank Indonesia (BI), sampai Januari 2023 sebanyak 833 perusahaan di Tanah Air sudah melantai di pasar modal.

Pengurus Jakarta Entreneur Club Noval Aspani mengajak pengusaha UKM lainnya bergabung di kelas-kelas seminar lainnya yang akan diselenggarakan Jakec di kesempatan berikutnya. "Kami siap membimbing sampai melantai di bursa saham,” kata dia. (Tribunnews.com/Yanuar R Yovanda/Choirul Arifin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas