Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kuota 2023 Bakal Jebol, Warung Makan Diminta Tak Gunakan LPG Subsidi 3 Kg, Pemerintah: Tidak Berhak

Penyerapan LPG 3 kg hingga Desember 2023 diperkirakan mencapai 8,2 juta ton atau naik 2,7 persen dari kuota dari yang ditetapkan.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Kuota 2023 Bakal Jebol, Warung Makan Diminta Tak Gunakan LPG Subsidi 3 Kg, Pemerintah: Tidak Berhak
SURYA/SURYA/PUR
Pekerja menata tabung elpiji subsidi 3 kilogram di gudang sebuah agen di Kota Malang, Jawa Timur. Penyerapan LPG 3 kg hingga Desember 2023 diperkirakan mencapai 8,2 juta metrik ton atau naik 2,7 persen dari kuota 8 juta metrik ton pada tahun ini. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyaluran gas elpiji atau Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi ukuran 3 kilo gram (kg) pada tahun ini bakal jebol dari yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

Tahun ini, pemerintah bersama DPR telah menetapkan kuota LPG subsidi 3 kg sebesar 8 juta ton.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengatakan, penyerapan LPG 3 kg hingga Desember 2023 diperkirakan mencapai 8,2 juta metrik ton atau naik 2,7 persen dari kuota 8 juta metrik ton pada tahun ini.

Baca juga: Harga Terpaut Jauh, Penjualan LPG Non-subsidi Mengalami Penurunan Sejak 2019

"Kita sudah buat seasonalitynya sehingga prognosa kami Desember 2023 akan over 2,7 persen,” ucap Alfian saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (14/06/2023).

Menurutnya, prognosa 2023 yang tadinya 8 juta metrik ton tetapi realisasi akan geser ke 8,2 juta metrik ton untuj LPG subsidi.

Perkiraan penyerapan LPG subsidi melebihi kuota ini, imbuh dia, juga mempertimbangkan realisasi penyerapan hingga Mei 2023.

“Realisasi penyaluran LPG 3 kg sampai Mei 2023 ini meningkat 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata Alfian.

Berita Rekomendasi

Dia berujar bahwa realisasi penyerapan subsidi untuk LPG 3 kg hingga Mei 2023 telah mencapai Rp 34 triliun.

Sedangkan subsidi LPG yang dianggarkan hingga akhir tahun sebesar Rp 117 triliun.

"Prognosa kami Rp 85,45 triliun (subsidi LPG sampai akhir tahun) artinya terhadap dipa masih ada kelebihan dipa LPG 2023," ucapnya.

Kata dia, dengan potensi anggaran subsidi yang masih lebih sehingga masih dapat menutupi volume penyaluran LPG yang diperkirakan akan membengkak 2,7 persen sampai akhir tahun.

"Kalau ada kelebihan sekitar Rp 32 triliun (anggaran subsidi) ini akan bisa kompensasi selisih 2,7 persen over kuota LPG tersebut," tukasnya.

Adapun lonjakan penyaluran LPG 3 kg ini terjadi di berbagai daerah baik itu Sumatera bagian utara, selatan, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan, hingga Sulawesi.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, realisasi volume penyaluran LPG 3 kg hingga Mei 2023 tercatat sebesar 3,32 juta ton atau 41,6 persen dari target tahun ini.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas