Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Zulhas Deg-degan Hadapi Ancaman El Nino: Harga Beberapa Bahan Pokok Mulai Naik

Zulhas, mengaku deg-degan akan ancaman el nino ini karena beberapa bahan pokok akan mengalami kenaikan. Bahkan, sudah ada yang naik seperti gula.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Zulhas Deg-degan Hadapi Ancaman El Nino: Harga Beberapa Bahan Pokok Mulai Naik
Hendra Gunawan/Tribunnews.com
Ilustrasi cabai merah besar 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengaku deg-degan menghadapi ancaman el nino mendatang.

Diketahui, sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan mengalami awal musim kemarau pada April hingga Juni 2023.

Adapun puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada Juli dan Agustus 2023.

Zulhas, sapaan akrabnya, mengaku deg-degan akan ancaman el nino ini karena beberapa bahan pokok akan mengalami kenaikan. Bahkan, sudah ada yang naik seperti gula.

Baca juga: Ekonom Ingatkan Harga Bahan Pokok Meroket Meski Inflasi Terendah Sejak Awal 2023

"Memang tahun ini saya agak deg-degan karena ada el nino. Beberapa bahan pokok mulai naik. Gula misalnya itu sudah jauh harganya," katanya di kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).

Selain harga gula, ia menyebut bawang juga mengalami kenaikan harga.

Berita Rekomendasi

Tak berhenti di situ, ia mengatakan cuaca panas juga akan berdampak pada naiknya harga telur.

"Bawang juga naiknya dua kali lipat. Kalau panas berlebih itu juga pakan bisa naik juga, termasuk harga telur juga bisa," ujar Zulhas.

Ketua Umum Partai PAN itu mengatakan, pihaknya telah mengambil sejumlah langkah guna mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok saat el nino ini.

Salah satunya adalah mencegah kenaikan harga beras. Zulhas berujar bahwa pemerintah telah mengambil inisiatif untuk mengimpor beras sebagai persiapan menghadapi el nino.

Baca juga: Satgas Pangan Klaim Harga Bahan Pokok Mulai Turun di H+7 Lebaran

Adapun impor beras ini datang dari India dan sudah dilakukan penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU).

Sebagai catatan, Zulhas mengatakan impor beras ini berbeda dari penugasan Badan Pangan Nasional kepada Bulog untuk mengimpor 2 juta ton beras sepanjang tahun ini.

"Misalnya beras. Kita memang harus ambil walaupun kadang-kadang tidak populer. Ambil inisatif. Kalau el nino berat harganya. Kita enggak boleh beras kurang. Oleh karena itu saya sudah MoU dengan India 1 juta sewaktu-waktu bisa beli. Government to Government. Kita sudah pesan 1 juta," kata Zulhas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas