Startup Inventing Kejar Target 100 Ribu Vending Machine Printbox di 2024
Startup Inventing terus memperluas layanan vending machine Printbox dengan menjalin kerjasama dengan kampus dan sekolah.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Warawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Startup Inventing terus memperluas layanan vending machine Printbox dengan menjalin kerjasama dengan kampus dan sekolah. Alif Hikmah Fikri, salah satu penciptanya mengatakan, saat ini pihaknya fokus mengembangkan pasar di Pulau Jawa dulu. "Hingga akhir tahun 2024, kami menargetkan bisa memiliki 100 ribu unit vending machine yang beroperasi ," kata Alif dalam keterengannya, Jumat (16/6/2023).
Sejak diperkenalkan di September 2022, layanan cetak dokumen untuk mahasiswa dan pelajar sudah menyasar beberapa kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Malang dengan total 50 unit Printbox. "Printbox menyederhanakan proses pencetakan dan mengurangi waktu tunggu," kata Alif yang juga CEO Inventing.
Alif menceritakan, ide membuat mesin ini berawal saat dirinya sedang mengerjakan tugas akhir membutuhkan dokumen hardcopy, dan butuh waktu 20 menit untuk mencetaknya karena harus menunggu antrian mahasiswa yang mengirimkan dokumen melalui WhatsApp atau mencari flashdisk mereka di tas,
Setelah mengalami kelelahan menunggu itu, sebagai seorang engineer, ia membuat sebuah situs web yang dapat menerima dokumen dan memfasilitasi pembayaran hingga membuat mesinnya.
Alif menyakini prospek printbox menguntungkan mengingat kertas bekas yang tidak terpakai di lingkungan kampus bisa mencapai ribuan ton setiap tahun namun belum ada yang mengelola masalah ini.
"Jika setiap mahasiswa minimal mencetak 10 lembar per semester, artinya setiap tahunnya terdapat minimal 20 lembar per mahasiswa. Jika dikalikan dengan jumlah mahasiswa Indonesia yang mencapai 7 juta, jumlah kertas bekas yang beredar bisa mencapai minimal 140 juta lembar," katanya.
Ia berencana mengkonversi kertas bekas ini menjadi program beasiswa yang akan diberikan kepada mahasiswa yang membutuhkan, sehingga kertas bekas yang sebelumnya tidak memiliki nilai bisa menjadi beasiswa berharga bagi mahasiswa.
Baca juga: Startup Ini Mampu Bertahan di Tengah Tech Winter, Berikut Tiga Kiatnya
Hadirnya alat ini berawal kegelisahan pendirinya yang melihat antrean panjang di konter cetak di sekitar kampus dan proses cetak yang melelahkan. Pada metode cetak konvensional, dibutuhkan waktu hingga 20 menit hanya untuk mencetak satu lembar dokumen.
Baca juga: Startup Nuxcle Jadi Jawara NextDev Ke-8, Kurangi Emisi Karbon Lewat EV Berbahan Daur Ulang
Inventing sendiri merupakan startup peserta program binaan Startup Studio batch 6 tahun 2023 di bawah naungan Kementrian Komunikasi dan Informatika. Selain Alif, pembuatan alat ini melibakan Joshua Alviando dari Fakultas Teknik UI, dan Ardanto Finkan Septa (Fakultas Ilmu Komputer UI) serta Yoga Dwi Adityaputra (FT UI).