Menteri BUMN: Pengembangan Kawasan Mandalika Perlu Waktu karena Bersifat Jangka Panjang
Menteri BUMN meminta masyarakat tak menyebut pengembangan kawasan ini bukan proyek yang tak berkelanjutan.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa kawasan Mandalika merupakan proyek jangka panjang. Ia meminta masyarakat tak menyebut pengembangan kawasan ini bukan proyek yang tak berkelanjutan.
"Ini masih pembangunan. Namanya infrastruktur, itu sama seperti membangun jalan tol. Perlu waktu. Jangan juga kita bicara tidak keberlanjutan. Hanya melihat hari ini," kata Erick di Kemang Village, Jakarta Selatan, Sabtu (17/6/2023).
Dia mengatakan, pengembangan kawasan Mandalika merupakan proyek yang sudah dilakukan sejak lama.
"Mandalika itu proyek lama presiden-presiden sebelumnya. Ada jalannya, ada bandaranya. Bandara dibangun tahun berapa, jalan besar zaman siapa, baru zaman Pak Jokowi ada jalan lagi," ujar Erick.
Menurut dia, pembangunan kawasan Mandalika sama seperti Nusa Dua yang pengembangannya membutuhkan waktu lama, dari jauh-jauh hari.
"Inget loh. Tidak akan ada Bali seperti hari ini kalau di tahun 1980an Pak Soeharto tidak membangun Nusa Dua," kata Erick.
Ia pun menekankan lagi bahwa membangun infrastruktur seperti kawasan Mandalika membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Sebab, kata Erick, seringkali orang salah sangka bahwa membangun kawasan Mandalika adalah sebuah pemborosan.
Baca juga: Kementerian BUMN Nego Hapus WSBK, Dua Kali Digelar di Mandalika Tetap Rugi
"Ini bukan bikin kayak supermarket. Buka hari ini, ada transaksi. Kalau infrastruktur perlu 8 tahun. Ini yang kadang-kadang dimispersepsikan, 'Oh, BUMN utang. Mandalika pemborosan.' Iya itu persepsi masyarakat tertentu, tapi untuk di sekitarnya belum tentu sama," ujar Erick.
Baca juga: Begini Kiprah Motul dan Kawasaki di Ajang WSBK 2023 Mandalika
"Ketika Nusa Dua seperti hari ini, masyarakat Bali senang. Stop membangun persepsi yang membohongi rakyat tanpa fakta dan data. Kasihan. Hari ini kita perlu kebersamaan membangun negara ini," lanjutnya.