Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekspor Batik Indonesia Terus Naik, Tembus 49,63 Juta USD di 2022

Nilai ekspor batik Indonesia tembus 49,63 juta dolar AS pada 2022, naik signfikan jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 39,76 juta dolar AS.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ekspor Batik Indonesia Terus Naik, Tembus 49,63 Juta USD di 2022
handout
Nilai ekspor batik Indonesia tembus 49,63 juta dolar AS pada 2022, naik signfikan jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 39,76 juta dolar AS. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2009 oleh UNESCO, batik buatan Indonesia makin mendapat respon positif dari berbagai negara.

Hal ini membuat industri batik dalam negeri semakin berkembang dengan kian banyaknya pesanan yang datang dari berbagai penjuru dunia.

Menurut data Kementerian Perindustrian, nilai ekspor batik Indonesia tembus 49,63 juta dolar AS pada 2022, naik signfikan jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 39,76 juta dolar AS.

Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) Kementerian Perindustrian Tirta Wisnu Permana, mengatakan industri batik memiliki peran penting dalam memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional.

"Sejak UNESCO memberikan pengakuan batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2009, industri batik Indonesia mengalami pertumbuhan positif," tutur Wisnu di Yogyakarta, Kamis (22/6/2023).

Wisnu menyebut, potensi industri batik nasional juga terlihat dari jumlahnya yang melebihi dari 47 ribu unit usaha, yang tersebar di 101 sentra berbagai wilayah Indonesia.

BERITA TERKAIT

"Sektor ini juga tergolong padat karya, karena telah menyerap tenaga kerja hingga 200.000 orang. Jadi, industri batik merupakan sektor padat karya berorientasi ekspor," ungkapnya.

Baca juga: Ekspor Batik, BNI Antarkan Mitra Binaan Tembus Pasar Korea

Guna meningkatkan daya saing industri batik Indonesia, Kemenperin terus mendorong proses pembuatan batik yang ramah lingkungan untuk menciptakan efisiensi pemakaian bahan baku, energi, dan hemat air, sehingga limbah yang dihasilkan lebih sedikit.

Baca juga: Pertamina Realisasi Nilai Pinjaman untuk Perajin Batik Senilai Rp11,5 Miliar

"Hal ini sesuai dengan implementasi prinsip industri hijau yang dapat mendukung konsep ekonomi secara berkelanjutan," terang Wisnu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas