IHSG Diprediksi Melemah, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini Senin 26 Juni 2023
Hari ini, Senin (26/6/2023), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melemah. Bagaimana dengan hari ini?
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Senin (26/6/2023), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melemah.
Sepanjang pekan lalu, IHSG terjun 0,88 persen.
IHSG menutup akhir pekan dengan pelemahan 0,19% ke posisi 6.639,73 pada perdagangan Jumat (23/6).
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan, selama sepekan kemarin, pergerakan IHSG selama sepekan kemarin dipengaruhi dari keputusan dan clue dari bank-bank sentral baik luar dan dalam negeri.
Baca juga: Akhir Pekan, IHSG dan Kurs Rupiah Kompak Melorot
“Salah satunya adalah The Fed yang mengindikasikan kenaikan sebanyak 2 kali pada sisa tahun 2023,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (23/6/2023).
Selain itu, bank sentral China memutuskan untuk memangkas loan prime rate sebesar 10 bps setelah sebelumnya memangkas key lending rates pekan lalu. Dari domestik, BI kembali menahan suku bunga acuan di 5.75% dalam RDG Juni 2023.
“Keputusan ini konsisten dengan stand kebijakan moneter untuk memastikan inflasi terkendali ke kisaran 3% +-1% YoY,” paparnya.
Rio memprediksi, secara teknikal, MFI dan Stochastic RSI cenderung bergerak turun ke oversold area, diiringi pelebaran negative slope pada MACD. Menurut Rio, pelaku pasar dalam negeri diperkirakan masih berfokus pada keputusan dan petunjuk dari bank-bank sentral besar di barat terkait kebijakan moneternya.
“Semua bank-bank sentral tersebut masih mengindikasikan tetap melanjutkan kebijakan moneter ketat untuk beberapa bulan ke depan,” tuturnya.
Hari perdagangan yang lebih singkat pada pekan ini, menyusul libur pada 28-30 Mei 2023.
Baca juga: IHSG Ditutup Naik 0,63 Persen ke 6.702, Rupiah Perkasa di Rp 14.952/Dolar AS
Hal ini turut mempengaruhi sikap hati-hati pelaku pasar. Pada pekan ini, AS akan merilis data CB Consumer Confidence bulan Juni 2023 (27/6), dan GDP Growth Rate QoQ Final per Kuartal I-2023 (29/6).
Sementara, China akan merilis NBS Manufacturing PMI bulan Juni 2023 (30/6) yang sebelumnya berada di 48,8 bulan Mei 2023.
“Jika indeks manufaktur China di Juni 2023 masih di bawah 50, mengindikasikan pemulihan aktivitas manufaktur yang lambat di Juni 2023,” paparnya.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, sentimen di pekan lalu masih akan berpengaruh pada pergerakan IHSG minggu ini, termasuk The Fed yang berpotensi akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 1 - 2 kali lagi di tahun 2023.
Sementara dari domestik, akan ada libur 3 hari di minggu ini dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha. Waktu yang sebentar ini membuat kegiatan transaksi relatif tidak terlalu meriah dibandingkan transaksi pada pekan dengan hari bursa yang normal.
“Secara teknikal, IHSG pergerakannya cenderung bearish consolidation pada pekan depan,” ungkapnya kepada Kontan, Minggu (25/6).
Nafan memproyeksikan, IHSG akan bergerak pada level support 6632 & 6606 dan resistance 6654 & 6675 pada Senin. Rio memprediksi, IHSG diperkirakan akan konsolidasi dengan kecenderungan melemah di rentang 6620-6660 pada perdagangan Senin.
Untuk saham, Rio merekomendasikan beli untuk SMGR, INKP, ASSA, INDF, UNVR dan SIDO. (Kontan)