Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Wapres Ma'ruf Amin: Indonesia Peringkat Tiga Ekspor Udang Secara Global

Ma'ruf Amin menyampaikan, Indonesia menempati peringkat tiga terbesar dalam ekspor udang secara global.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Wapres Ma'ruf Amin: Indonesia Peringkat Tiga Ekspor Udang Secara Global
Nitis Hawaroh/Tribunnews.com
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin dalam acara Panen Udang Vaname di BUBK, Kebumen, Jawa Tengah, Senin (26/6/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin menyampaikan, Indonesia menempati peringkat tiga terbesar dalam ekspor udang secara global.

Hal itu dia sampaikan saat menghadiri acara Panen Udang Vaname di kawasan Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) Kebumen, Senin (26/6/2023).

Wapres Ma'ruf berujar, meski menduduki posisi ketiga pangsa pasar ekspor udang di Indonesia masih sangat minim.

Baca juga: Realisasi Ekspor Udang 567 Juta Dolar AS, KKP Perkuat Tata Kelola Logistik Udang

"Indonesia saat ini juga menempati peringkat 3 terbesar dalam ekspor udang global setelah Equador dan India. Namun meskipun menempati peringkat ketiga, pangsa pasar kita masih cukup kecil yaitu hanya sekitar 6 persen," kata Wapres Ma'ruf Amin.

Dikatakan Wapres, budidaya udang menawarkan nilai ekonomi yang potensial. Berdasarkan data Januari sampai April 2023, udang menyumbang kontribusi 32,5 persen dari total ekspor produk perikanan Indonesia.

"Peluang besar peningkatan pangsa pasar dalam industri ini sepatutnya mampu kita optimalkan. Jika budidaya udang berhasil, kita harapkan target ekspor komoditas udang ini bisa mencapai 4,3 miliar dolar AS pada tahun 2024 dapat direalisasikan," jelasnya.

BERITA REKOMENDASI

Wapres Ma'ruf Amin menekankan optimalisasi mulai dari aspek hulu, yakni pemerintah membangun tempat pembenihan yang memiliki kapasitas dan berkualitas. Serta membangun tambak berbasis kawasan untuk memperluas produksi.

Sedangkan dari sisi hilir, dibutuhkan produk olahan udang yang bernilai tambah dan kompetitif serta penetrasi pasar luas dari sebelumnya.

Baca juga: Kawasan Budi Daya Udang di Waingapu Terintegrasi dari Hulu ke Hilir, Telan Anggaran Rp 7,5 Triliun

"Untuk itu kegiatan panen udang hari ini, saya kira menjadi momentum penting untuk mendukung sektor perikanan Indonesia khususnya budidaya udang," papar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas