Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Presiden Joe Biden Pastikan Amerika Serikat Terhindar dari Jurang Resesi

Data inflasi Amerika bulan Mei yang dirilis Departemen menunjukan penurunan ke level 4 persen.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Presiden Joe Biden Pastikan Amerika Serikat Terhindar dari Jurang Resesi
Chip Somodevilla/Getty Images/AFP CHIP SOMODEVILLA / GETTY IMAGES
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan bahwa negaranya di tahun ini tidak akan masuk ke dalam jurang resesi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan bahwa negaranya di tahun ini tidak akan masuk ke dalam jurang resesi.

Pernyataan tersebut dilontarkan Biden untuk menangkis prediksi para ekonom pasar global.

Optimisme ini diserukan Biden usai data terbaru mengenai perumahan, manufaktur dan kepercayaan konsumen mengalami lonjakan, hingga melampaui ekspektasi ditengah adanya penurunan indeks harga konsumen Amerika.

Baca juga: Ekonomi Merosot di Kuartal I 2023, Selandia Baru Resmi Masuk Jurang Resesi

Di mana data inflasi Amerika bulan Mei yang dirilis Departemen menunjukan penurunan ke level 4 persen, terendah dalam 2 tahun terakhir, seperti yang dikutip dari Bloomberg.

“Saya percaya diri tentang nasib ekonomi AS yang cerah meski diguncang oleh kekhawatiran,” jelas Biden.

Penurunan inflasi sendiri terjadi usai Bank Sentral The Fed memberlakukan pengetatan ekstra pada kebijakan moneternya, dengan mengerek naik suku bunga untuk menekan inflasi agar turun ke kisaran 2 persen.

BERITA TERKAIT

Dimulai dari Maret tahun lalu The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga 25 basis poin, kemudian di bulan Mei 2022 The Fed memperketat kebijakan dengan membawa suku bunga ke kisaran 50 basis poin.

Melanjutkan kenaikan di bulan sebelumnya selama Juni, Juli, September, dan November The Fed kembali memacu suku bunga dengan masing – masing dinaikan sebesar 75 persen, serta 50 basis poin di Desember 2022 dan 25 bps pada Januari, Februari, Maret, Mei hingga Juni 2023.

Berkat pengetatan ini The Fed sukses mengangkat ekonomi Amerika dari ancaman inflasi yang belakangan menghantui perekonomian negeri Paman Sam ini.

Sayangnya pengetatan tersebut dianggap para ekonom sebagai awal dari keruntuhan ekonomi Amerika, lantaran pengetatan The Fed telah memicu perusahaan besar untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan dalih untuk menekan pembengkakan biaya operasi ditengah kenaikan suku bunga.

Imbas tekanan ini, angka pengangguran di Amerika ikut melonjak menjadi 3,7 persen. Naik lebih tinggi bila dibandingkan dengan perkiraan analis yang hanya dipatok di level 3,5 persen.

Kendati laju pengangguran saat ini telah meningkat, namun Biden yakin dalam waktu dekat pengangguran di Amerika bisa kembali mereda seiring dengan diberlakukan pilar kebijakan Bidenomics yang diklaim dapat menggenjot pendapatan negara lewat peningkatan konsumsi masyarakat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas