BPS: Inflasi Tahunan Tertinggi di Kota Ambon Sentuh 6,10 Persen, Beras Hingga Rokok Penyebabnya
Komoditas penyumbang inflasi di Kota Ambon di antaranya adalah bensin, beras, dan rokok.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kota Ambon mencatatkan nilai inflasi tertinggi secara tahunan (year on year) berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu sebesar 6,10 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini mengatakan, sebaran inflasi tahunan menurut wilayah secara umum dari 90 kota di seluruh kota Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi dan terdapat 46 kota mengalami inflasi tahunan lebih tinggi dari inflasi tahun nasional.
"Secara nasional pada bulan Juni ini inflasi tahunan tertinggi terjadi di kota Ambon dengan inflasi sebesar 6,10 persen. Sementara kota dengan tingkat inflasi tahunan terendah adalah kota Gunungsitoli yaitu dengan inflasi sebesar 1,01 persen," kata Pudji dalam rilis BPS, Senin (3/7/2023).
Baca juga: BPS: Inflasi Juni Sentuh 3,52 Persen, Tarif Transportasi Jadi Pemicu Utama
Dikatakan Pudji, komoditas penyumbang inflasi di Kota Ambon di antaranya adalah bensin, komoditas beras, dan rokok.
"Bensin memiliki andil sebesar 0,95 persen, beras dengan andil sebesar 0,71 persen, rokok kretek filter sebesar 0,51 persen dan rokok putih sebesar 0,41 persen," paparnya.
Pudji merincikan, sebaran inflasi tertinggi di Pulau Sumatera terjadi di kota Sibolga yaitu sebesar 3,88 persen. Sedangkan di Pulau Jawa inflasi tertinggi terjadi di kota Surabaya yaitu sebesar 4,91 persen.
Sedangkan di Pulau Bali kepulauan Bali Nusra, inflasi tertinggi terjadi di Waingapu yaitu sebesar 4,69 persen, di pulau Kalimantan inflasi tertinggi terjadi di Kotabaru yaitu sebesar 5,04 persen.
Sementara di Pulau Sulawesi, inflasi tertinggi terjadi di kota Kendari yaitu sebesar 5,81 persen. Kemudian di kepulauan Maluku-Papua, inflasi tertinggi terjadi di kota Ambon yaitu sebesar 6,10 persen.