Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor untuk Mengatasi Isu Ketahanan Pangan
jumlah orang yang menghadapi kelaparan di kawasan Asia Pasifik meningkat dari 370 juta menjadi 396 juta pada tahun 2021.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan menyelenggarakan forum bersama untuk mendiskusikan agenda ketahanan pangan di kawasan sebagai bagian dari inisiasi Indonesia dalam kerja sama ASEAN melalui jalur pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM).
Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Yogi Rahmayanti mengatakan forum ini bertujuan untuk membentuk kerangka kerja sama antarsektor di ASEAN.
Baca juga: Dampak Peningkatan Populasi, ASEAN dan India Bahas Ketahanan Pangan
“Bersamaan dengan pertumbuhan penduduk, perubahan iklim, dan berbagai tantangan sosial ekonomi, ketahanan pangan menjadi semakin penting untuk dibahas,” katanya dalam keterangan, Jumat (14/7/2023).
Menurutnya, forum ini menjadi sarana kolaborasi dua sektor yakni keuangan dan pertanian.
“Sektor keuangan menyediakan sumber daya, investasi dan keahlian yang diperlukan untuk mendukung pembangunan pertanian. Sedangkan sektor pertanian memastikan produksi, distribusi, dan keterjangkauan makanan bergizi untuk semua,” urai Yogi.
“Bersama-sama, kita dapat mendukung agenda peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan pangan untuk memitigasi krisis dalam jangka pendek, serta menciptakan keberlanjutan dan produktivitas sistem pangan dalam jangka menengah-panjang,” sambungnya.
Yogi mengungkapkan dengan memanfaatkan kekuatan kerja sama lintas sektoral keuangan dan pertanian, pihaknya optimistis dapat membuat kemajuan dalam menciptakan dunia di mana ketahanan pangan bukan hanya tujuan tetapi kenyataan.
Dia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi isu ketahanan pangan dan dampaknya juga telah dibahas oleh berbagai organisasi internasional.
Baca juga: Jaga Ketahanan Pangan, Mak Ganjar Tanam Ratusan Pohon Cabai di Jakarta Barat
Menurut laporan Food and Agriculture Organization yang diterbitkan pada tahun 2022 berjudul The Asia Pacific Regional Overview of Food Security and Nutrition, jumlah orang yang menghadapi kelaparan di kawasan Asia Pasifik meningkat dari 370 juta menjadi 396 juta pada tahun 2021.
Di kawasan ini, sekitar 1,1 miliar orang tidak memiliki akses pangan yang memadai pada tahun yang sama.
Wilayah Asia Pasifik juga merupakan rumah bagi 52 persen penduduk dunia yang kekurangan gizi.
Di bawah Keketuaan tahun 2023, Indonesia menginisiasi kerja sama antara sektor keuangan dan sektor pertanian sebagai bagian dari solusi dan upaya realisasi komitmen dunia untuk mewujudkan dunia yang bebas dari kelaparan pada tahun 2030 (Sustainable Development Goals 2).