Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Fenomena Gading Serpong, Dulunya Hutan Karet, Kini Jadi Kawasan Kota Mandiri Layak Huni

Berinvestasi di properti dianggap menguntungkan karena nilai pasarnya terus meningkat dan tidak tergerus inflasi.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
zoom-in Fenomena Gading Serpong, Dulunya Hutan Karet, Kini Jadi Kawasan Kota Mandiri Layak Huni
HO
Sudut kawasan Gading Serpong di Tangerang, Banten 

Hal itu sebagai antisipasi permasalahan kebutuhan daya listrik di kawasan. Pihaknya juga akan melakukan penataan landscape jalan bulevar Gading Serpong yang cenderung mengalami kemacetan panjang di jam-jam berangkat dan pulang kantor, termasuk menjelang akhir pekan yang biasanya amat padat.

“Satu diantaranya yang baru saja kami gagas adalah Paramount dengan Summarecon bersama-sama menunjuk konsultan untuk mengatur traffic management jalan utama, dengan mengganti smart traffic light yang bisa melihat jalur mana yang antriannya panjang, maka lampu hijaunya otomatis akan lebih lama. Biaya investasi ditanggung berdua,” kata Henry.

Saat ini pengembang ini masih menyisakan lahan sekitar 300 ha dari total 1.000 ha yang dipunyai di Gading Serpong. Sekitar 700 ha sudah dikembangkan menjadi ribuan unit rumah di puluhan klaster sejak 2004.

“Kami masih ada 132 ha land bank yang kami hold, karena itu untuk recurring income yang akan menjadi mesin perusahaan ke depannya,” buka Nawawi.

Dia mengatakan, kebutuhan lahan pengembangan produk baru per tahunnya berkisar antara 15 hingga 20 hektar. Hingga semester I 2023, Paramount Land berhasil meraup Rp3 triliun dari target marketing sales tahun ini yang mencapai Rp5,7 triliun.

“Gading Serpong diharapkan mampu memberikan dampak terhadap Tangerang Raya. Bisa jadi wilayah ini muncul sebagai kota sendiri. Jakarta dulu ya Monas doang, lalu muncul Jakarta Selatan, Barat dan Timur, selaju dengan penduduknya yang tidak terkendali," ujarnya. "Tidak menutup kemungkinan Gading Serpong jadi kawasan khusus di Banten karena kawasan ini menyumbang pendapatan tersendiri dan harus dikelola bersama-sama,” kata dia.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas