Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dapat Apresiasi, Nestlé Indonesia Raih Penghargaan dengan Level Tertinggi Titanium dari BPOM

Direktur Sustainability Nestlé Indonesia Prawitya Soemadijo saat menerima penghargaan pertama dengan level tertinggi atau Titanium pada kategori indus

Penulis: Fransisca Andeska
zoom-in Dapat Apresiasi, Nestlé Indonesia Raih Penghargaan dengan Level Tertinggi Titanium dari BPOM
istimewa
Direktur Sustainability Nestlé Indonesia Prawitya Soemadijo saat menerima penghargaan pertama dengan level tertinggi atau Titanium pada kategori industri pangan olahan-penanaman modal asing dari BPOM, Senin (17/7/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nestlé Indonesia berhasil menorehkan prestasi baru. Produsen makanan dan minuman terbesar ini berhasil meraih Penghargaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk Keberlanjutan Lingkungan di Industri Farmasi dan Makanan 2023. 

Pada penghargaan ini, Nestlé Indonesia berhasil menyandang predikat dengan level tertinggi, yakni Titanium pada kategori Industri Pangan Olahan - Penanaman Modal Asing. 

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Kepala BPOM RI Penny K. Lukito kepada Direktur Sustainability Nestlé Indonesia Prawitya Soemadijo dalam forum “Menuju Environmentally Sustainable Corporate Governance di Industri Obat dan Makanan”, di Jakarta, Senin (17/7/2023). 

Direktur Sustainability Nestlé Indonesia Prawitya Soemadijo, mengatakan “Kami bangga menerima penghargaan ini yang akan menjadi semangat untuk terus berinovasi dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan dalam mencapai komitmen net zero pada 2050.” 

“Semoga penghargaan dan apresiasi dari BPOM ini dapat menginspirasi industri lainnya untuk senantiasa berupaya mengedepankan aspek keberlanjutan dalam operasional, yang akan memberikan dampak positif bagi bisnis, bumi, dan juga generasi mendatang,” tambah Prawitya. 

Selain itu, BPOM juga turut mengapresiasi Nestlé Indonesia atas upaya dalam memastikan keberlanjutan untuk mengurangi jejak emisi di sepanjang mata rantai usaha. 

Beberapanya antara lain dimulai dari pengadaan bahan baku, proses manufaktur, kemasan yang digunakan hingga pasca konsumsi. Hal ini dilakukan sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. 

Berita Rekomendasi
Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas