Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

The Fed Keluarkan Jurus Sakti Naikkan Suku Bunga, Sampai Berapa Kali Lagi?

Nico mengatakan, harapannya memang seperti itu, karena inflasi kian terkendali meskipun inflasi inti di Amerika masih saja membandel.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in The Fed Keluarkan Jurus Sakti Naikkan Suku Bunga, Sampai Berapa Kali Lagi?
Federal Reserve
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed resmi menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25 persen hingga 5,5 persen. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed resmi menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25 persen hingga 5,5 persen.

Analis sekaligus Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, jurus ampuh The Fed tersebut akhirnya keluar.




"Yap, akhirnya Powell mengeluarkan jurus sakti mandraguna yang mereka miliki pemirsa, yaitu menaikkan tingkat suku bunga. Bagaimana dengan cerita dari Powell? Yuk kita cari tahu pemirsa. Kemarin, Powell akhirnya kembali menaikkan tingkat suku bunga sebanyak 25 bps, tapi apakah berhenti sampai disitu?" ujar dia melalui risetnya, Kamis (27/7/2023).

Baca juga: Rupiah Jumat Ini Diprediksi Menguat Jelang Pengumuman Suku Bunga The Fed

Nico mengatakan, harapannya memang seperti itu, karena inflasi kian terkendali meskipun inflasi inti di Amerika masih saja membandel.

Oleh sebab itu, Gubernur The Fed Jerome Powell tetap memberikan pilihan tersebut tetap terbuka di masa yang akan datang, namun kenaikkan akan kembali berdasarkan data yang masuk.

"Ini merupakan kenaikkan sebanyak 11 kali nya pemirsa, sejak bulan Maret 2022 silam, dan merupakan level tertingginya dalam kurun waktu 22 tahun terakhir," kata Nico.

BERITA TERKAIT

Namun meskipun sudah mencapai level tertinggi, Powell tetap terus memberikan ruang bagi tingkat suku bunga untuk tetap naik.

Karena The Fed merasa bahwa kenaikkan tingkat suku bunga mampu mendorong inflasi untuk kian terkendali dan mengembalikan kepada target mereka ke 2 persen.

"Memang benar, seperti yang kami katakan, bahwa proses penurunan inflasi tidaklah mudah, dan semua membutuhkan proses.

Sejauh ini proses tersebut berjalan dengan baik adanya, bahkan tanda tanda soal upah yang kita khawatirkan selama ini tidak terjadi," tutur dia.

Baca juga: Harga Kripto Kompak Turun karena Seruan Kenaikan Suku Bunga The Fed

Sejauh ini, The Fed akan menunggu setiap data yang masuk sebelum menaikkan tingkat suku bunganya kembali pada bulan September mendatang dan tidak menutup kemungkinan, bahwa kenaikkan akan kembali terjadi.

Menurut Nico, yang menarik, pasar tetap tenang, dan stay cool karena kenaikkan tingkat suku bunga merupakan salah satu yang sudah diprediksi oleh pasar, ditambah dengan daya tahan ekonomi yang begitu luar biasa.

Bahkan beberapa laporan keuangan yang dirilis di Amerika menunjukkan pemulihan yang cukup baik, sehingga hal inilah yang membuat Dow Jones ditutup naik 0,23 persen, meskipun S&P 500 ditutup minus 0,02 persen.

Dia menambahkan, ketenangan merupakan hal yang penting, untuk menjaga stabilitas dan volatilitas pasar untuk tetap berada dalam toleransi pergerakan.

"Meskipun kita sadari bahwa pengetatan kebijakan moneter ini merupakan yang teragresif sejak tahun 1980an.

Kira kira berapa banyak lagi sih kenaikkan tingkat suku bunga The Fed? Sejauh ini The Fed mengatakan tidak menutup kemungkinan akan ada 1 kali hingga 2 kali kenaikkan hingga akhir tahun," pungkas Nico.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas