Syarat Baru Pemerintah: Satu KTP Satu Motor Listrik
Dasar perubahan tersebut untuk percepatan ekosistem kendaraan listrik. Nantinya lanjut Menperin subsidi mobil listrik juga akan diubah.
Editor: Hendra Gunawan
Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM (BBSP KEBTKE), Senda Hurmuzan Kanam mengungkapkan, untuk menciptakan ekosistem sepeda motor listrik melalui program konversi diperlukan kolaborasi dan kemitraan dengan seluruh stakeholder.
Baik instansi pemerintah, BUMN, swasta, akademisi, asosiasi serta masyarakat diyakini menjadi kunci sukses terwujudnya harapan ekosistem kendaraan listrik dapat terwujud.
“Pelaksanaan transisi energi, termasuk melalui target program konversi motor BBM menjadi sepeda motor listrik sebanyak 6 juta motor di tahun 2030, memiliki banyak tantangan, namun saya percaya bahwa target tersebut bukan tidak mungkin dapat dicapai dengan komitmen dan konsistensi dari seluruh pemangku kepentingan terkait,” ucap Senda.
“Untuk mendukung ekosistem program konversi sepeda motor listrik berbasis baterai berjalan dengan baik dan lancar, dibutuhkan kolaborasi dan kemitraan dengan seluruh Stakeholder,” lanjut Senda.
Untuk itu, diperlukan upaya nyata yakni memperbanyak bengkel konversi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Program konversi sepeda motor listrik ini akan mendorong berkembangnya usaha baru antara lain industri komponen utama, UMKM Bengkel Konversi dan Service, peleburan logam dan pengelolaan limbah baterai, serta pengembangan ketenagakerjaan yaitu tenaga teknik (montir) konversi sepeda motor listrik.
“Salah satu yang terpenting juga adalah mempersiapkan bengkel-bengkel konversi yang saat ini sudah mencapai 24 bengkel dan akan kita upayakan untuk terus bertambah hingga 100 atau 1000 bengkel di tahun depan,” papar Senda.
“Jadi kita ada program paralel tidak hanya program konversinya tapi pelatihan kepada bengkel lokal sehingga bengkel-bengkel yang ada itu bisa membangun bengkel binaan,” paparnya.
Dijelaskan Senda, untuk mempercepat tumbuhnya bengkel-bengkel motor konversi maka bengkel-bengkel kecil binaan nanti merujuk perizinannya kepada bengkel yang sudah terdaftar dengan upaya ini maka kebutuhan sekitar 1000 bengkel konversi tahun depan dapat terwujud.
Untuk mendukung peningkatan bengkel konversi, Kementerian ESDM telah melakukan Pelatihan Tenaga Teknis (Montir) Bengkel Konversi yang dilaksanakan di 3 kota yaitu di Purbalingga, Denpasar, dan Surabaya.
Pelatihan juga telah dilaksanakan di Pusat Pengembangan SDM Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) telah melakukan pelatihan Teknis Konversi Sepeda Motor BBM Jadi Sepeda Motor Listrik secara gratis yang diikuti peserta dari beberapa bengkel konversi di seluruh Indonesia.
Materi pada Pelatihan yang diberikan sebanyak 80 jam pelajaran yang terdiri dari 30 jam pelajaran untuk Teori dan 50 jam pelajaran untuk Praktik dengan tenaga pengajar berasal dari Balai Besar Survei dan Pengujian KEBTKE dan BRIN yang berpengalaman dan kompeten di bidang ini.
“Diharapkan dengan pelatihan-pelatihan yang dilakukan akan menghasilkan sumber daya manusia yang mampu melakukan konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik,” pungkas Senda.
Diketahui, sejak diumumkan pada awal April 2023, insentif pembelian kendaraan listrik roda empat maupun roda dua berjalan cukup lambat. Perlambatan paling terlihat dari penyaluran insentif sepeda motor listrik baru.