Tendang BYD dari India, Elon Musk Optimis Tesla Pimpin Penjualan Mobil Listrik Pasar Global
Sebelum kontrak investasi disahkan, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Elon Musk diketahui secara rutin telah melakukan pertemuan tertutup.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – Kontrak investasi Pembangunan pabrik kendaraan listrik Tesla di India senilai 24.000 dolar AS atau Rp 364 juta berhasil mendapatkan lampu hijau dari PM India Modi Narendra.
Rencana ini ditangkap usai CEO Tesla Elon Musk menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di sela – sela kunjungan kenegaraan yang di gelar di New York pada 21 Juni kemarin.
Belum diketahui mobil jenis apa saja yang akan di produksi di unit perakitan baru itu, namun melansir dari Reuters kapasitas produksi mobil listrik di cabang India bisa mencapai 500.000 unit kendaraan per tahun. Sesuai ambisi Elon Musk yang ingin menjadikan Tesla sebagai produsen mobil listrik terbesar di dunia.
Baca juga: Gagal Saingi Tesla, Investasi Mobil Listrik BYD Senilai 1 Miliar Dolar AS Ditolak Pemerintah India
“Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada perdana menteri atas dukungannya dan berharap Tesla bisa masuk ke India dalam waktu secepat mungkin,” jelas Musk.
Sebelum kontrak investasi disahkan, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Elon Musk diketahui secara rutin telah melakukan pertemuan tertutup pada bulan Juni lalu.
Berkat keharmonisan ini, PM Modi sepakat untuk menyetujui rencana investasi pabrik mobil listrik Tesla di India.
Masuknya Tesla di India yang dinobatkan sebagai pasar mobil terbesar ketiga di dunia menjadi sinyal positif bagi penjualan mobil listrik Elon Musk, terlebih keberadan Tesla di negara Bollywood itu aman dari ancaman para pesaing kompetitifnya termasuk BYD.
Dengan begini Tesla dapat leluasa menggenjot penjualan mobil listriknya di pasar global yang saat ini telah tembus 466.140 unit pengiriman.
BYD didepak India
Berbanding terbalik dengan Tesla yang kehadirannya disambut hangat PM Modi, nasib produsen kendaraan listrik China BYD justru mendapat respon negatif. Rencana investasi senilai 1 miliar BYD diketahui ditolak mentah – mentah oleh PM India
Tak hanya itu BYD terancam menghadapi penyelidikan karena tuduhan kurang bayar pajak impor di India. Sebuah sumber Reuters mengatakan BYD gagal memenuhi kewajiban membayar 70 persen atau 100 persen pajak mobilnya di India.
Imbas masalah ini industri otomotif China bahkan terancam kehilangan kepercayaan dalam berinvestasi di India.