Gandeng BAND, KJG Perluas Distribusi Gas dari Wilayah Kerja Muriah
Kalimantan Jawa Gas yang merupakan afiliasi dari PT PGN Tbk melakukan kerjasama pemanfaatan kapasitas pipa gas bumi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) yang merupakan afiliasi dari PT PGN Tbk melakukan kerjasama pemanfaatan kapasitas pipa gas bumi dengan PT Bahtera Andalan Gas (BAND).
Direktur KJG, Mohamad Edwin mengatakan, melalui kerja sama ini, pihaknya akan bertindak sebagai transporter.
Kemudian BAND sebagai perusahaan yang bergerak dibidang industri dan niaga gas bumi salah satunya CNG, akan menjadi calon shipper ketiga dari KJG, setelah PGN dan Pertamina.
Baca juga: PGN Saka Fokus Lanjutkan Pengeboran dan Selesaikan Produksi di Lapangan Eksisting Tahun Ini
Edwin mengungkapkan, volume pemakaian gas direncanakan sebesar 3 hingga 5 Juta Standar Kaki Kubik per Hari (MMSCFD) dari Wilayah Kerja atau blok migas Muriah, Jawa Tengah.
BAND bermaksud memanfaatkan sebagian kapasitas Pipa KJG untuk mendukung kegiatan usahanya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, terutama dalam memasarkan gas ke existing market BAND dengan sumber Lapangan Kepodang.
Sebelumnya, existing market BAND disuplai dari Wilayah Kerja Lapangan Randugunting.
BAND mendistribusikan gas dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) langsung ke industri sebagai pengguna akhir.
"Kami berharap, kerja sama ini dapat direalisasikan dalam waktu dekat. Kami juga sangat mendukung rencana BAND untuk mendapatkan alokasi dari lapangan Kepodang," papar Edwin dalam keterangannya, Jumat (4/8/2023).
KJG memastikan penyediaan pipa pengangkutan gas bumi yang akan dimanfaatkan oleh BAND sepanjang kurang lebih 200 KM dari Lapangan Kepodang, Wilayah Kerja Muriah.
Di sisi lain, BAND tengah mengajukan permohonan alokasi gas bumi kepada Kementerian ESDM dan melakukan proses pengajuan sebagai pembeli gas kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), SKK Migas, dan pihak-pihak lainnya di Lapangan Kepodang untuk pelaksanaan proyek.
Baca juga: PGN dan Pertamina NRE Jajaki Kerja Sama Bisnis Rendah Karbon
Sementara itu, Direktur BAND Pamiarto Saptosadewo berharap dengan banyaknya calon-calon customer baru dan meningkatnya permintaan kepada mereka, KJG mampu mendukung pergerakan ini.
Sebagai tambahan informasi, BAND didirikan pada tahun 2018 dan merupakan bagian dari PT Super Energy Tbk.
BAND bergerak di industri hilir gas bumi yang memproduksi CNG dengan CNG plant di Rembang, Jawa Tengah.
Kapasitas produksinya sebesar 32.7 MMSCFD. BAND juga telah memiliki alokasi langsung dari pemerintah untuk pemanfaatan gas di Sumur Randugunting II yang dikelola oleh Pertamina Hulu Energi.
Sedangkan KJG saat ini memiliki dan mengoperasikan fasilitas pengangkutan gas bumi berupa pipa transmisi sepanjang kurang lebih 200 KM dengan diameter 14 inch yang menghubungkan sumber gas dari Lapangan Kepodang Wilayah Kerja Muriah dengan fasilitas KJG di ORF Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah.
“Kami selalu menjaga performa pipa dan infrastruktur pendukung untuk penyaluran gas dari Wilayah Kerja Muriah," pungkas Pamiarto.(Kompas.com)