Orang Indonesia Makin Gemar Belanja, Mandiri Spending Index Catatkan Pertumbuhan 64,4 Persen
Animo belanja masyarakat Indonesia cenderung terus tumbuh di awal kuartal III tahun 2023.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Animo belanja masyarakat Indonesia cenderung terus tumbuh di awal kuartal III tahun 2023 ini. Hingga 13 Agustus 2023, Mandiri Spending Index (MSI) mencapai 164,4, yang menunjukkan bahwa aktivitas belanja masyarakat naik 64,4 persen lebih tinggi dibandingkan periode sebelum pandemi (Januari 2020).
"Artinya belanja masyarakat terhadap pra-pandemi sekitar Januari 2020, tumbuh 64,4 persen," kata Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono dalam konferensi pers daring, Selasa (22/8/2023).
Secara bulanan, nilai belanja masyarakat di bulan Juli 2023 mencatatkan angka 168,1, lebih tinggi 31,8 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (MSI Juli 2023 mencatatkan sebesar 127,5).
Yudo mengatakan, jika dilihat dari awal tahun ini hingga Agustus 2023, fase belanja masyarakat sudah sama seperti tahun lalu.
"Kalau kita lihat memasuki 2024 nanti, kita prediksikan bahwa belanja masyarakat akan terus meningkat," ujarnya.
Berdasarkan wilayah, aktivitas belanja warga di Kalimantan, Maluku-Papua, Sumatra dan Bali-Nusa Tenggara mencatatkan percepatan belanja di bulan Agustus ini. Sementara itu, perlambatan belanja terjadi di Jawa dan Sulawesi.
Yudo memberi sorotan pada tren belanja yang tumbuh cukup tinggi pada bulan ini, di mana per 13 Agustus 2023 frekuensinya mencapai 368,7.
Baca juga: Nilai Belanja Online Diprediksi Rp 851 Triliun, E Commerce Ini Bantu Pebisnis Lokal Pasarkan Produk
Satu hal yang juga ia soroti adalah bagaimana secara tahunan, memasuki kuartal III pada Juli 2023, nilai dan volumenya terus melanjutkan tren kenaikan.
Biasanya setelah perayaan Idul fitri, trennya akan menunjukkan perlambatan.
Baca juga: Sejumlah Pasar Tradisional di Jakarta Sepi Pembeli, Masyarakat Telah Beralih ke Belanja Online
"Kalau kita lihat secara tahunan, belanja di tahun 2023 dan 2022 hampir sama. Yang menarik adalah biasanya tahun lalu usai Idul Fitri, belanja mengalmi perlambatan hingga di bulan Juni," kata Yudo.
"Tetapi di tahun ini di bulan Mei saja sudah normalisasi pasca-lebaran. Setelah itu di bulan Juni dan terus berlanjut ke Juli meningkat. Ini berbeda dibanding tahun lalu," lanjutnya.
Untuk nilai belanja di Juli 2023 dibanding Juli 2022, angkanya tumbuh 31,8%. Sedangkan volumenya belanja tumbuh 27,8%.