Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rencana Kenaikan Suku Bunga The Fed Disambut Investor, Direspons Positif Wall Street

kenaikan saham Wall Street terjadi tepat setelah Ketua Bank Sentral Amerika atau yang dikenal dengan nama The Fed membacakan kebijakan ekonomi baru

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
zoom-in Rencana Kenaikan Suku Bunga The Fed Disambut Investor, Direspons Positif Wall Street
IST
Ilustrasi Wall Street 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Sebagian saham di bursa Wall Street mencatatkan lonjakan nilai di perdagangan akhir pekan, diantaranya seperti Indeks Dow Jones Industrial Average yang terangkat 247,48 poin atau 0,73 persen, menjadi 34.346,90 poin, Sabtu (26/8/2023).

Tak hanya itu Indeks S&P 500 dilaporkan naik 29,4 poin atau 0,67 persen, ke kisaran 4.405,71 poin. Sementara Indeks Komposit Nasdaq melonjak 126,67 poin atau 0,94 persen, menjadi di 13,590.65 poin.




Selain indeks-indeks utama AS, beberapa top saham Wall Street juga mengalami kenaikan, di sektor pengecer saham Gap melonjak 7,2 persen usai laba kuartalan perusahaan melampaui estimasi investor.

Baca juga: Imbas Sikap Hawkish The Fed, Fitch Pangkas Peringkat Kredit 70 Bank Amerika Termasuk JPMorgan

Diikuti kenaikan Saham Hostess Brands yang melesat 21,7 persen. Serta saham sektor energi dan konsumen indeks S&P 500 masing-masing naik 1 persen. Berkat respon positif ini, volume transaksi di bursa AS mencapai 9,15 miliar lembar saham, pada perdagangan Sabtu (26/8/2023).

Dikutip dari Reuters, kenaikan saham Wall Street terjadi tepat setelah Ketua Bank Sentral Amerika atau yang dikenal dengan nama The Fed membacakan kebijakan ekonomi baru di Jackson Hole, Wyoming.

Baca juga: Indonesia Tak Panik Meski Suku Bunga The Fed Naik, Sektor Investasi Ini Malah Bergairah

Dalam laporannya Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan tekanan harga yang belakangan menghantui perekonomian Amerika telah mereda, karena terdorong belanja konsumen yang kuat di bulan ini.

BERITA TERKAIT

Powell menambahkan, sektor perumahan di pasar AS juga turut menunjukkan tanda-tanda positif setelah mengalami perlambatan tajam dalam 18 bulan terakhir.

“Perekonomian mungkin tidak melambat seperti yang diperkirakan sepanjang tahun ini, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) telah melampaui ekspektasi dan tren jangka panjang, dan data belanja konsumen baru-baru ini sangat kuat,” ujar Powell.

Kendati pertumbuhan ekonomi Amerika mencatatkan kemajuan, namun dalam pertemuan di Jackson Hole, Powell menegaskan pihaknya akan terus melanjutkan kenaikan suku bunga di pertemuan selanjutnya.

“Kami akan melanjutkan dengan hati-hati ketika memutuskan apakah akan melakukan pengetatan lebih lanjut atau, sebaliknya, mempertahankan tingkat kebijakan tetap konstan dan menunggu data lebih lanjut,” kata Powell dalam pidatonya.

Powell sendiri belum membocorkan besaran suku bunga yang akan diberlakukan di bulan selanjutnya, namun sebagian besar investor meyakini apabila The Fed tidak akan mengambil sikap hawkis yang ekstrem seperti sebelumnya.

Sementara sebagian besar pedagang FedWatch CME Group, masih memperkirakan The Fed akan menunda kenaikan suku bunga pada September, seiring dengan pulihnya perekonomian AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas