VIDEO Penumpang LRT Jabodebek Tembus 50 Ribu di Akhir Pekan, Dirut KAI Minta Tambah Trainset
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo mengatakan penambahan jumlah trainset untuk menindaklanjuti permintaan dari masyarakat.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo menyebut jumlah penumpang Kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek semakin signifikan.
Jumlahnya mencapai 50 ribu orang utamanya di akhir pekan.
"Hari kerja sudah 30 ribu (penumpang)."
"Hari Minggu 50 ribu (penumpang)."
"Untuk itu kita berkomunikasi dengan Menhub ya berdasarkan evaluasi yang ada kita ingin naikkan jumlah trainset yang kita operasikan," ujar Didiek kepada wartawan di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (8/9/2023).
Didiek mengatakan penambahan jumlah trainset untuk menindaklanjuti permintaan dari masyarakat.
Sehingga nantinya, jam operasional pun bakal diperpanjang.
"Sehingga waktu perjalanan yang sekarang turunnya dari jam 17.00 WIB terkahir itu jam 18.50 WIB."
"Itu kita ingin perpanjang sesuai permintaan masyarakat baik dari Stasiun Harjamukti maupun dari Stasiun Jatimulya," jelasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Menteri Perhubungan (Menhub) Adita Irawati menuturkan bahwa saat ini terdapat 12 rangkaian kereta (trainset) LRT Jabodebek yang dioperasikan dan siap melayani penumpang.
Jumlah rangkaian kereta ini secara bertahap akan ditambahkan hingga keseluruhan rangkaian kereta yang berjumlah 31 dioperasikan.
Formasinya 27 rangkaian dioperasikan untuk melayani penumpang, 2 rangkaian dilakukan perawatan berat, dan 2 rangkaian disiagakan sebagai cadangan.
"Dengan jumlah rangkaian tersebut, untuk saat ini LRT Jabodebek akan dioperasikan dari pukul 05.00 WIB hingga 18.58 WIB dengan headway 10-20 menit," ungkap Adita.
Kendati demikian, Adita optimis bahwa ke depan LRT Jabodebek dapat dioperasikan sesuai dengan pola operasi ideal dengan jam operasi lebih lama dan headway hingga 4-8 menit.
Adapun terkait tarif promosi yang diberlakukan oleh Kementerian Perhubungan, Adita menjelaskan bahwa promo ini masih berlaku hingga 30 September 2023.
Adita bilang, dengan adanya promo ini masyarakat hanya akan dikenakan tarif dasar sebesar Rp 5.000,- untuk seluruh lintas pelayanan.
"Setelah September ini, kami akan berlakukan skema tarif maksimal Rp 20.000 untuk seluruh lintas pelayanan, namun tetap kami buka opsi untuk pemberlakuan promo dengan skema lain jika ada masukan lebih lanjut," sebut Adita.
Terakhir, Adita berharap subsidi PSO dan tarif promo yang diberikan oleh DJKA Kementerian Perhubungan pada tarif LRT Jabodebek ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
"Semoga kehadiran LRT Jabodebek dengan tarif yang sudah disubsidi ini dapat memberikan alternatif moda transportasi kepada masyarakat sehingga tidak bergantung kepada kendaraan pribadi," tegasnya.(Tribunnews.com/Nitis Hawaroh)