Tingkatkan Kapasitas SDM Lokal, BIRU Selenggarakan Seminar Edukasi
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur kuartal II tahun 2023 mencapai 6,84 persen
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur kuartal II tahun 2023 mencapai 6,84 persen, naik signifikan dari periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu 3,62 persen.
Sektor ekstraktif menyumbang sekitar 40,69 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan menjadi pilar penting bagi perekonomian Kalimantan Timur.
Perekonomian Kota Balikpapan juga mengandalkan sektor pertambangan dan industri. Peningkatan ekonomi yang signifikan ini melahirkan lebih banyak kebutuhan akan tenaga kerja terampil di sektor pertambangan dan energi.
Baca juga: Kemajuan Teknologi Blockchain dan Ekosistem Kripto Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Praktisi pendidikan sekaligus Direktur Kubik Leadership Atok Aryanto mengatakan, kunci peningkatan serapan tenaga kerja dalam industri adalah kolaborasi multi sektor mulai dari penggerak ekosistem pendidikan, pelaku industri serta peserta didik.
"Kolaborasi yang baik antar pemangku kepentingan diharapkan dapat menciptakan proses pembelajaran berbasis keterampilan yang efektif, sesuai dengan kebutuhan industri, dan mampu memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Didik di Seminar Edukasi bertema Pembelajaran untuk Masa Depan yang Berkelanjutan dan pameran BISA Ruang Vokasi (BRV) Learning Experience yang diselenggarakan PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU), anak perusahaan PT Delta Dunia Makmur Tbk. (Delta Dunia Group) di Balikpapan baru-baru ini.
Narasumber lainnya, konsultan pendidikan Indah Shafira Zata Dini menyatakan, pelatihan dan pembelajaran dengan duplikasi lingkungan tempat kerja memainkan peran penting dalam mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan berdaya saing.
"Duplikasi lingkungan tempat kerja ini tak hanya mampu menciptakan SDM yang adaptif, tapi juga mampu memenuhi kualifikasi kebutuhan industri atau bahkan mampu berkontribusi dalam menciptakan solusi bagi industri terkait," ungkap Shafira.
Baca juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, HIPMI: Hilirisasi Harus Terus Dijalankan
Kegiatan yang diselenggarakan secara hybrid ini dihadiri perwakilan Pemerintah Daerah, pelaku industri tambang dan nontambang, serta lembaga pendidikan dan peserta didik untuk mendorong kolaborasi multi sektor dalam meningkatkan pengembangan karakter dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) berdaya saing global dan siap terjun ke dunia industri, khususnya industri pertambangan.
Dian Andyasuri, Komisaris BIRU mengatakan, BIRU adalah anak usaha Delta Dunia Group yang memiliki fokus pada pendidikan vokasi dan pengelolaan daur ulang limbah. "Kehadiran BIRU sebagai perusahaan sosial inovatif merupakan wujud nyata komitmen environment, social, and governance (ESG) jangka panjang Perseroan," ujar Dian Andyasuri.
Memahami pentingnya tenaga kerja terampil dan siap diserap oleh industri, perusahaannya berupaya terus mendorong kolaborasi multi sektor dalam meningkatkan aspek karakter, pengetahuan, serta keterampilan siswa kejuruan agar memenuhi kebutuhan industri.
"Melalui kegiatan seminar ini kami berharap dapat mendorong sinergi antar sektor, khususnya sektor pendidikan dan industri, dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat dan meningkatkan tenaga kerja terampil dan berkualitas di Tanah Air,” kata Dian.
Wakil Presiden Direktur PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Nanang Rizal Achyar mengungkapkan, BIRU, melalui BISA Ruang Vokasi (BRV), berkolaborasi dengan BUMA dan bekerja sama dengan sejumlah SMK dan pemain industri untuk mengatasi kesenjangan antara kebutuhan tenaga kerja industri dan kompetensi tenaga kerja, serta membuka akses pelatihan yang inklusif melalui konsep link and match antara Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dengan dunia pendidikan.
"Kami percaya, kolaborasi ini akan memberikan manfaat luas dan jangka panjang bagi masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Nanang.