Tenaga Ahli Menteri Investasi Duga Ada Negara Asing yang Tak Senang Hilirisasi di Rempang
Sejak berakhirnya COVID 19, berbagai cara dilakukan untuk menarik arus modal asing ke dalam negeri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Menteri Bahlil Ungkap 3 Perkiraan Penyebab konflik Rempang
Bahlil mempunyai 3 perkiraan penyebab konflik yang terjadi di Pulau Rempang, salah satunya adalah komunikasi.
"Dugaan saya, tapi kita jangan suuzon (berprasangka jelek) dulu, yang pertama komunikasinya kurang baik. Harus diakui," katanya.
Kemudian terjadinya pemberian izin wilayah kepada enam perusahaan. Namun, dia tidak menyebutkan nama perusahaan tersebut.
"Yang kedua, wilayah ini pernah diberikan izin enam perusahaan. Di mana izin itu setelah ditengarai, diusut bahwa telah terjadi kekeliruan prosedur. Maka kemudian dicabut. Kita tidak tahu apa yang terjadi di dalam itu semua," ujar Bahlil.
Terakhir, Bahlil menyebutkan, bahwa negara lain iri melihat Indonesia mengembangkan kawasan PSN Rempang Eco-City.
"Ketiga, tidak semua negara itu senang dengan Indonesia kalau ini jalan (Rempang Eco-City)," ucap dia.
"Menurut saya ini harus kita selesaikan dengan baik-baik. Kalau yang punya hak, kita apresiasi. Tapi kalau yang tidak punya hak, tetapi merasa lebih berhak, negara enggak boleh kalah juga yang begini-begini," tambahnya.
Bahlil Diutus Jokowi
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, penunjukan dirinya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, memang sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai menteri.
"Kemarin Bapak Presiden sudah memerintahkan kepada saya untuk turun langsung. Ya itu memang tanggung jawab sebagai menteri dari anak kampung," ucapnya saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (13/9/2023).
Bahlil pun menyebutkan, belum bisa langsung berangkat hari ini karena harus mendampingi Presiden mengunjungi pabrik.
"Pak Sarmuji (Wakil Ketua Komisi VI DPR RI) mohon maaf saya tidak bisa turun sore ini karena besok harus mendampingi Bapak Presiden untuk meninjau pabrik LG baterai cell yang sudah produksi di Karawang, Jawa Barat," sambung Bahlil.
Bahlil menceritakan, dirinya sudah pernah ke Pulau Rempang pada Agustus 2023. Dia pun mengakui, saat itu disambut oleh aksi unjuk rasa dari warga setempat.