Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Lembaga Pangan Segera Ambil Peran, Bambang Haryo: Kendalikan dan Tidak Ada Istilah Kiamat Beras

Saat ini harga beras mencapai Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu per kilogram untuk beras medium dan bahkan di kisaran Rp 18 ribu untuk beras premium.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Lembaga Pangan Segera Ambil Peran, Bambang Haryo: Kendalikan dan Tidak Ada Istilah Kiamat Beras
HO
Pengamat Kebijakan Publik, Bambang Haryo Soekartono. 

Itupun, tambah BHS, Vietnam mempunyai penduduk 97,33 juta jiwa tetapi negara bisa menjamin kecukupan kebutuhan berasnya dan Vietnam bisa swasembada beras bahkan sekaligus masih meningkatkan ekspor berasnya ke negara lain, dan bahkan di tahun 2023 sudah meningkatkan produksi berasnya 10% dari tahun 2022 atau saat ini ekspornya sebesar 7,8 juta sampai dengan Agustus 2023.

Jadi tidak benar ada berita kiamat beras bagi Vietnam termasuk berita Vietnam menyetop atau melarang ekspor beras. “Sudahlah bicara yang realistis berdasarkan data yang ada saja!” Ujar BHS

Demikian juga negara Thailand, kata Anggota Bidang Pengembangan Usaha dan Inovasi DPN HKTI ini, sebagai pengekspor beras terbesar ke-2 dunia tetap melakukan kebijakan ekspor beras dan bahkan malah meningkatkan dari 7,71 juta ton tahun lalu menjadi 8,5 juta ton tahun ini sampai dengan bulan Agustus 2023.

Sedangkan lahan pertanian yang dikhususkan untuk padi di Thailand hanya sebesar 50% dari total 9,2 juta hektar lahan produktif dimana lahan tersebut jauh lebih kecil dari luasan lahan pertanian yang ada di Indonesia.

"Tetapi kenapa Thailand bisa mewujudkan swasembada pangan dan bahkan masih bisa mengekspor beras padahal di negara tersebut termasuk Vietnam juga sangat dipengaruhi oleh musim kemarau dan hujan seperti yang ada di Indonesia. Bahkan negara Laos pun meningkatkan ekspor berasnya ke negara Eropa seperti : Belgia, Perancis dan Italia," katanya.

"erarti negara-negara penghasil beras malah cenderung meningkatkan produksinya dan bahkan beberapa negara penghasil beras meningkatkan ekspornya. Dan ini tentu bisa dimanfaatkan oleh Indonesia apabila produksi berasnya berkurang.” kata BHS menambahkan.

Sudah seharusnya, kata Bapak Petani Sidoarjo ini pemerintah segera melakukan kajian sekaligus analisa tata kelola pangan di Indonesia agar hasil pertanian khususnya beras bisa diproduksi maksimal di Indonesia.

BERITA TERKAIT

"Sehingga dapat diperoleh masyarakat dengan mudah, harga murah dan kualitas yang baik sebagai makanan pokok bangsa Indonesia sekaligus beras dapat menunjang pertumbuhan rantai ekonomi di berbagai usaha makanan termasuk UMKM di Indonesia," tutup BHS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas