Para Bankir Citigroup Diminta Bersiap Hadapi PHK November Mendatang
Layanan perbankan Citigroup Inc kembali melakukan pemangkasan hubungan kerja terhadap sejumlah karyawan dan para bankir, mulai awal November 2023.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Layanan perbankan Citigroup Inc kembali melakukan pemangkasan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan dan para bankir, mulai awal November 2023.
Informasi PHK ini diketahui publik usai beredar sebuah memo yang dituliskan Kepala HRD Citigroup (C.N) Sara Wecter kepada para karyawan. Dalam memo tersebut, Wecter memperingatkan sejumlah karyawan untuk bersiap menghadapi PHK massal pada awal bulan depan.
"Lapisan perubahan berikutnya dijadwalkan akan diumumkan pada bulan November,” tulis memo Wecter, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Baca juga: Enggan Didikte Buruh, General Motors dan Ford Kompak PHK Ratusan Pekerja Pasca Aksi Mogok
Citigroup tak menjelaskan secara pasti berapa jumlah karyawan yang akan terdampak pada pemangkasan ini, namun PHK tersebut nantinya akan difokuskan pada tim - tim yang tumpang tindih seperti divisi kepatuhan dan manajemen risiko, serta unit-unit penghasil laba.
Bagi karyawan yang terkena PHK dan masih masih bisa memenuhi syarat, Citigroup akan kembali merekrut bankir tersebut namun apabila tidak, perusahaan akan memberikan pesangon pada karyawan terdampak.
Pemecatan seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan Citigroup, perbankan yang memiliki 240 ribu karyawan ini telah berulang kali melakukan PHK pada ratusan staff dan bankir.
Seperti pada awal Juni lalu Citigroup Inc menggelar pemangkasan hubungan kerja (PHK) 30 pekerja dari divisi investasi dan 20 pekerjaan lainnya dari unit perbankan korporatnya di London.
Kemudian pada akhir tahun lalu perbankan investasi ini telah memecat 1.200 karyawan yang ada di cabang China. Serta menutup bisnis perbankannya di 14 pasar global termasuk Asia, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Meksiko serta mengakhiri perjanjian penjualan bisnis perbankan di negara Australia, Filipina, Thailand, Malaysia, dan Bahrain.
Pemecatan ini dilakukan Citigroup menyusul aksi PHK yang belakangan ramai dilakukan sejumlah perbankan global seperti JPMorgan, Morgan Stanley serta Credit Suisse di London.
Baca juga: Demi Pangkas Pengeluaran, Epic Games PHK 830 Karyawan
Manajemen internal Citi menjelaskan, pemangkasan sengaja dilakukan perusahaan untuk menghidupkan harga sahamnya yang telah tertinggal dari perusahaan pesaingnya. Serta untuk mengurangi biaya operasional di tengah ancaman krisis akibat anjloknya bisnis investasi Citigroup. Dengan begini layanan perbankan Citigroup dapat kembali beroperasi.