Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Penyaluran LPG 3 Kg Masih Belum Tepat Sasaran, Ini Tanggapan Menteri ESDM hingga Pertamina

pemerintah akui penyaluran atau distribusi LPG subsidi ukuran 3 kilogram (Kg) masih belum tepat sasaran

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
zoom-in Penyaluran LPG 3 Kg Masih Belum Tepat Sasaran, Ini Tanggapan Menteri ESDM hingga Pertamina
Warta Kota/YULIANTO
ilustrasi. Pekerja sedang menurunkan tabung gas elpiji nonsubsidi dari truk di gudang salah satu distributor di kawasan Palmerah Barat, Jakarta Selatan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyaluran atau distribusi LPG subsidi ukuran 3 kilogram (Kg) masih belum tepat sasaran, alias tak sesuai untuk peruntukannya.

Di mana masih banyak masyarakat yang tergolong ekonomi berkecukupan, turut menggunakan barang subsidi tersebut. Padahal, LPG 3 Kg untuk masyarakat miskin.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengakui penyaluran atau pendistribusian LPG subsidi 3 kilogram (Kg) masih belum tepat sasaran, alias bocor.

Baca juga: Menteri ESDM Tak Percaya Stok Gas Elpiji 3 Kg Langka, Itu Berarti Distribusinya Bocor

Menurutnya, terdapat sejumlah permasalahan yang membuat penyaluran barang untuk orang miskin ini tak terdistribusi dengan semestinya.

Utamanya, LPG 3 Kg masih marak dijual oleh pengecer atau kios tak resmi, yang bukan dikelola oleh Pertamina.

"LPG ada 245 ribu penyalur, satu lagi yang perlu diingat barang subsidi itu tidak boleh diperdagangkan bebas, ternyata ada pengecer, ada kios," ungkap Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (13/10/2023).

BERITA TERKAIT

Ia juga membeberkan salah satu indikasi penyaluran LPG subsidi 3 Kg tak tepat sasaran yakni adanya data konsumsi LPG 12 Kg atau nonsubsidi pada 2019 mencapai 900 ribu ton. Namun kini turun menjadi 600 ribu ton.

Menurutnya, konsumsi LPG nonsubsidi itu harusnya naik di tengah kondisi ekonomi yang menggeliat. Pada kesempatan itu, Arifin juga menyebut ada 1,5 juta ton LPG yang keluar dari jalur distribusi.

"Tahun 2019 dulu yang membeli LPG 12 Kg yang non subsidi jumlah volumenya itu 900 ribu ton, sekarang turun jadi 600 ribu ton," ujar Arifin.

"Mestinya kan naik, ekonomi sudah membaik ini malah turun (konsumsi LPG nonsubsidi)" sambungnya.

Sementara itu, PT Pertamina Patra Niaga menegaskan pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan konsumsi energi masyarakat, baik itu Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun LPG.

Baca juga: Beli Gas Elpiji 3 Kg Wajib Bawa KTP, Pemerintah Diharapkan Tak Sulitkan Masyarakat

Hal ini diungkapkan manajemen terkait adanya kabar keberadaan gas LPG 3 kilogram (Kg) yang sulit diperoleh.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, khusus untuk LPG Subsidi 3 Kg pihaknya memiliki 240 ribu pangkalan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, agar dapat dijangkau oleh masyarakat.

Namun, Irto mengaku belum menerima laporan terkait adanya kabar gas LPG 3 Kg yang sulit diperoleh.

"Pertamina telah menyiapkan lebih dari 240 ribu pangkalan yang tersebar di wilayah Indonesia," ucap Irto kepada Tribunnews belum lama ini.

Baca juga: Polisi Gerebek Pengoplosan Gas Elpiji Bersubsidi di Bogor: Gas 3 Kg Dioplos ke Tabung 5,5 Kg

"Kami berupaya untuk memastikan agar LPG bersubsidi bisa tetap tersedia di Pangkalan resmi," sambungnya.

Saat ini, untuk memperbaiki tata kelola distribusinya, Pertamina tengah melakukan pendaftaran atau registrasi melalui KTP dan NIK supaya bisa dijadikan dasar menjadi data yang bisa dipertanggungjawabkan kepada pemerintah.

Pencocokan data ini disinergikan dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Irto juga mengimbau agar masyarakat menggunakan LPG sesuai peruntukannya, di mana LPG 3 Kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus masyarakat yang kurang mampu.

"Saat ini juga sedang progres pencocokan data pembeli dengan data P3KE untuk mendukung penyaluran LPG Bersubsidi yang tepat sasaran," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas