BPDPKS dan Aspekpir Ajak Anak Muda Lebak Kembangkan Bisnis UKM Berbasis Sawit
Selain menjadi bahan baku beragam produk pangan, kelapa sawit juga jadi sumber devisa negara dari hasil ekspor.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM - Komoditas kelapa sawit memainkan peran penting di Indonesia. Selain menjadi bahan baku beragam produk pangan, komoditi ini juga jadi sumber devisa negara dari hasil ekspor.
Karenanya, masyarakat pengelola sawit baik di sektor hulu hingga hilir mesti mengusahakannya secara berkesinambungan sembari memperkenalkan pengelolaan sawit dan produk-produk olahannya ini kepada generasi muda.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerja sama dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) Indonesia mengedukasi anak-anak muda dan pelajar di Lebak, Banten, tentang pengembangan bisnis berbasis sawit.
Kepada mereka diperkenalkan tentang beragam peluang usaha kecil, menengah dan koperasi berbasis kelapa sawit melalui kegiatan Forus Group Discussion (FGD) Palm Oil in Gen Z Era yang dilaksanakan di Debatete Resto, Lebak, Banten, 14-15 Oktober 2023.
Kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan pelajar dari sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) di Kabupaten Lebak, Banten serta perwakilan anak-anak petani kelapa sawit di Lebak, para kelompok tani, pengurus koperasi kelapa sawit dan anggota Aspekpir Kabupaten Lebak dan Banten.
Helmi Muhansyah, Kepala Divisi UKMK BPDPKS dalam sambutannya mengatakan jika kegiatan FGD Palm Oil In Gen Z Era di Lebak ini merupakan salah satu upaya BPDPKS untuk terus mempromosikan kebaikan-kebaikan sawit dan menghadapai kampanye-kampanye negatif terhadap sawit denga berkolaborasi dengan Aspekpir.
Melalui kegiatan ini, mileneal Gen Z diharapkan bisa berperan dalam turut mengkampanyekan kebaikan-kebaikan sawit Indonesia, menginspirasi untuk bisa memanfaatkan kebaikan sawit dengan melakukan aksi nyata antara lain dengan meng-upload kegiatan FGD dengan hastag sawit baik di sosial media-masing.
Menurut dia, ada kuncinya agar masyarakat ikut serta menkampanyekan kebaikan sawit maka Kebaikan sawit tidak boleh hanya sekedar frasa/kata saja tapi juga soal rasa. "Masyarakat harus bisa merasakan kebaikan sawit," katanya.
Baca juga: Ini Berbagai Keuntungan yang Didapat Sejak Indonesia Miliki Bursa CPO Sendiri
Ketua Aspekpir Indonesia Setiyono mengharapkan setelah anak-anak muda mengikuti kegiatan ini, nantinya ada motivasi dan dorongan dari dalam hati para generasi z untuk berkarya atau memproduksi beragam produk dan olahan yang bersumber dari kelapa sawit.
"Setelah kegiatan ini, saya harap lahir satu produk UMKM unggulan dari Lebak, Banten yang ke depan dapat menjadi andalan Aspekpir untuk dikembangkan lebih besar," katanya seusai kegiatan.
Kepala Dinas Pertanian Lebak Rahmat mendorong Gen-Z untuk memaksimalkan penguasaan teknologi guna mendukung perkembangan kelapa sawit di Indonesia yang berkelanjutan.
Sebab, katanya, kelapa sawit merupakan komoditas yang sangat penting. Dari bangun tidur hingga tidur kembali, kehidupan kita tidak bisa terlepas dari kelapa sawit sehingga hal ini menjadi peluang usaha ke depan bagi anak-anak muda.
Dia meminta generasi Z untuk mengenali kelapa sawit. Sawit sangat baik dan hampir semua kebutuhan kita, berkaitan dengan kelapa sawit. "Jangan pernah berputus asa dan raihlah pendidikan lebih tinggi," katanya.
Baca juga: Bea Cukai Jatim: Penerimaan CPO Tak Akan Capai Target Imbas Harga Anjlok
Pada kegiatan tersebut, peserta dibekali dengan materi-materi pokok tentang peran strategis BPDPKS, kelembagaan kelapa sawit, teknik budidaya kelapa sawit, mengenal produk kecantikan berbasis kelapa sawit hingga pemanfaatan sosial media dan teknik branding produk berbasis kelapa sawit.
Ketua DPD I Aspekpir Banten Muhammad Nur mengharapkan agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan di daerah lainnya di Banten, khususnya di Pandeglang guna mengedukasi anak-anak petani kelapa sawit agar bisa meneruskan usaha petani sawit yang telah dilakukan orang tuanya.
Kelapa sawit sangat penting bagi masyarakat Banten, khususnya Lebak dan Pandeglang. "Jangan sampai, orang tuanya bergelut di sawit, akan tetapi, anak-anaknya, saudara dan kerabatnya, tidak tahu tentang sawit, padahal sawit adalah sumber penghidupan keluarganya," katanya.