Tekan Biaya Operasional, Produsen Mobil Rolls-Royce PHK 2.500 Karyawan
Produsen mobil asal Inggris, Rolls-Royce Holdings mengumumkan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 2.500 karyawan.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Produsen mobil asal Inggris, Rolls-Royce Holdings mengumumkan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 2.500 karyawan.
Dalam laporan terbaru, perusahaan mengatakan pemangkasan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menekan biaya operasional.
“PHK akan dilakukan di seluruh lini operasi global pembuat mobil tersebut dan kemungkinan akan berdampak pada ratusan staf di Inggris,” bunyi laporan Sky News, Senin (16/10/2023) mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Baca juga: Tekan Biaya Operasional, Produsen Chip Qualcomm PHK 1.258 Karyawan di Amerika Serikat
Perusahaan blue-chip ini telah mengalami pemulihan yang kuat di bawah Tufan Erginbilgic, yang mengambil alih jabatan CEO pada Januari lalu dan sejak saat itu mengatakan basis biaya perusahaan akan “dikelola dengan ketat” untuk mengimbangi tekanan inflasi.
Ford PHK 700 Karyawan
Baru-baru ini, Ford Motor Company juga mengumumkan pemangkasan terhadap 700 karyawannya.
PHK tersebut menyasar karyawan yang bekerja di divisi perakitan truk pikap listrik terlarisnya yakni F-150 Lightning.
“Untuk sementara waktu kami akan menghentikan satu dari tiga shift di Rouge Electric Vehicle Center di Dearborn, Michigan,” kata juru bicara Ford.
Produsen mobil yang berbasis di Amerika Serikat itu telah melaporkan penurunan penjualan kendaraan sebesar 45 persen pada kuartal III 2023.
Meski begitu, Ford masih optimis dapat membukukan peningkatan penjualan selama tiga bulan terakhir tahun ini seiring dengan peningkatan kapasitas produksi di pabrik.
“Secara keseluruhan, permintaan jajaran kendaraan listrik kami tetap kuat dengan peningkatan sebesar 65 persen pada kuartal III tahun ini,” kata juru bicara perusahaan itu.